
- Mengapa Anak Berkebutuhan Khusus Harus Disekolahkan?
- Jeritan Hati Pejuang dan Pendidik Generasi
- Anomali Perpustakaan Malang, Pustaka Jalanan Peduli Literasi
- PGPAUD Universitas Negeri Malang Adakan Pagelaran Tari dan Enterpreneur 2018
- Jalan-jalan Jalang
- Naik Pangkat Tersendat, Guru Perlu Memacu Diri
- Beratnya Menjadi Guru Kelas VI
- Nikmatnya Menjadi Guru Kelas Satu
- Masuki 2019, 8 Lokasi Kawasan Tanpa Rokok Mulai Diberlakukan di Kabupaten Bekasi
- Peringati Hari Korpri, Plt. Bupati Tekankan Peningkatan Layanan Publik oleh ASN
Nurtrianik, S.Pd, Guru dan Aktivis Perempuan Berprestasi
Berita Terkait
- Ane Titisemita, S.Psi., Msi; Pendidik dan Aktivis Sarat Prestasi0
- Media Pembelajaran, Upaya Penting Peningkatan Kualitas Peserta Didik (Bag. 2)0
- Media Pembelajaran, Upaya Penting Peningkatan Kualitas Peserta Didik (Bag. 1)0
- Menulis Artikel; Menulis Berdasarkan Fakta, Interpretasi dan Opini0
- Drs. Irfan Saumi, M.Pd, Tokoh Pendidik yang Malang-melintang Antar Negara0
- Pencak Silat: Dulu Dibanggakan, Kini di Ujung Tanduk0
- Menristekdikti: Riset dan Inovasi Kunci Daya Saing0
- Tips Menulis Cerita Pendek0
- Penelitian Tindakan, Mengapa Begitu Penting?0
- Manajemen Sekolah Berbasis ICT, Sebuah Tinjauan Progresivitas dan Rekonstruksional (Bag. 2)0
Berita Populer
- Menulis Artikel; Menulis Berdasarkan Fakta, Interpretasi dan Opini
- Pentingnya Administrasi Pendidikan
- Keteladanan Seorang Guru dalam Membentuk Karakter Siswa
- Prof. Dr. Edwar Juliartha, Tokoh Akademik dan Birokrat Berjiwa Besar
- Profesionalisme Guru, Dilema antara Tugas Mengajar dan Hambatannya
- Drs. Irfan Saumi, M.Pd, Tokoh Pendidik yang Malang-melintang Antar Negara
- Menuju Pendidikan Formal, Kurikulum dan Materi Pencak Silat Segera Terbit
- Menulis Karya Ilmiah, Antara Kebutuhan dan Pengembangan Mutu Pendidikan
- Manajemen Sekolah Berbasis ICT, Sebuah Tinjauan Progresivitas dan Rekonstruksional (Bag. 2)
- Pimda 40 TSPM Bukittinggi Sumbar, Lantik 461 Siswa

Keterangan Gambar : Nutrianik, S.Pd (dok. Pribadi)
WPdotCOM -- Nurtrianik, begitu nama tokoh yang lahir pada tanggal 4 Maret 1982 di Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah ini. Lahir dari pasangan H. Suhud Sutarto dan Hj. Riyati, kini telah menempatkan eksistensinya sebagai pendidik yang terus berupaya mencerdaskan generasi.
Sejak tahun 2008, tepatnya pada tanggal 1 Januari, Nurtrianik mulai mengabdikan dirinya sebagai guru. Pada tahun itu, dari jalur honorer ia diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (kini disebut Aparatur Sipil Pemerintah – ASN). Dan pada tanggal 1 Oktober 2010, statusnya sebagai ASN ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Pekalongan.
Ani, begitu sapaan akrab sosok inspiratif ini. Pendidikan baginya adalah hal terpenting dalam prosesi pencerdasan. Tugas utamanya sebagai guru, kini ia jalani di SD Negeri 02 Karangasem Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. Selain rutinitasnya sebagai tenaga pengajar di kelas V, Ani juga dipercaya sebagai Operator Sekolah yang menangani kegiatan pelaporan online. Tugasnya sebagai operator, dikerjakannya di luar jam mengajar. Tugasnya tersebut, jelas tidak jauh-jauh dari tugas pokoknya sebagai pendidik, yakni penanganan data pokok pendidikan, dan semua data kepegawaian di tempatnya mengajar.
Sebagai seorang guru yang meraih gelar Diploma II pada program Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada tahun 2007, yang kemudian dilanjutkannya dengan meraih gelar sarjana Strata 1 di program yang sama pada tahun 2011 silam, menjadikan Ani yakin dengan keprofesian yang dijalani. Ilmu pengetahuan yang ditimba dari jenjang pendidikannya selama ini, kini dicurahkan sepenuhnya di kesehariannya.
Di usianya yang kini telah 34 tahun, Ani adalah ibu dari dua orang putri. Millenia Annisa Putri dan Qotrunnada Rizqa Halimatussa’diyah, adalah dua orang buah hatinya bersama Santoso sang suami. Saat bincang-bincang bersama WARTA seorang guru adalah PENDIDIKAN, Ani mengungkapkan dua kewajiban yang mesti dijalaninya secara seimbang. Tugasnya sebagai amanah yang mesti ia jalankan sepenuh hati, dan di sisi lain, tugasnya sebagai seorang ibu dari dua putri dan istri dari seorang suami, juga harus diemban dengan sempurna.
Kesibukannya sebagai guru dan ibu rumahtangga, ternyata tidak menutup kesempatannya mengembangkan hobinya sejak masih kecil. Ani yang hobi menyanyi, terus saja mengembangkannya. Dan prestasi pun diraihnya di bidang tarik suara. Hal itu jelas terlihat dari hasil Lomba Tembang Kenangan yang diselenggarakan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) cabang Talun Pekalongan, pada peringatan HUT RI ke-71 beberapa waktu lalu. Ani pun berhasil meraih peringkat pertama.
Di bidang kegiatan sosial, sekretaris TP-PKK Kecamatan Talun periode 2013-2019 ini pun dikenal sangat aktif. Dan pada Lomba Penyuluhan Kader PKK Tingkat Kabupaten Pekalongan, Ani pun mampu unjuk prestasi, dan menggondol jua ra kedua. Kegiatan itu sendiri digelar dalam kegiatan Temu Kader PKK se-Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah pada akhir September 2016 lalu.
Guru yang juga aktif dalam kegiatan kepramukaan di Kwartir Ranting ini, tidak berpuas diri hanya dengan prestasi di bidang tarik suara dan kegiatan PKK di daerahnya. Pada peringatan Hari Ibu ke-88 tanggal 22 Desember 2016, ia pun menjuarai Lomba Pidato dengan tema Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia yang Bebas dari Kekerasan, Perdagangan Orang dan Kesenjangan Akses Ekonomi.
Kini, selain Ani meneruskan hobi dan tugas-tugas pokonya sebagai guru, ia berniat mengembangkan diri melalui kegiatan kepenulisan. Niat tersebut ia sampaikan kepada pimpinan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati. Sebuah lembaga yang secara intens bergerak dalam kegiatan pengembangan sumber daya manusia khususnya bidang pendidikan, untuk mengembangkan minat dan bakat dunia literasi.
5.gif)