
WPdotCOM — Sekolah tempat bertemunya peserta didik yang berasal dari latar belakang berbeda. Di sanalah peserta didik saling berinteraksi, belajar dan mengembangkan potensi yang dimiliki untuk bekal hidup di masa depan.
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dilaksanakan di sekolah, diharapkan dapat menunjang terbentuknya karakter siswa yang diinginkan. Pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan di sekolah, adalah contoh kegiatan yang menunjang pendidikan karakter. Sekolah harus mempunyai program pembiasaan, yang dapat menunjang prestasi siswa. Program tersebut dilakukan di sekolah yang menjadi penggeraknya adalah guru.
Guru adalah penggerak dalam melakukan pembiasaan-pembiasaan yang sudah diprogramkan di sekolah. Oleh karena itu, guru sebagai pusat teladan yang memberikan contoh kepada siswa. Teladan yang dilakukan guru dapat berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter siswa. Setiap kegiatan yang diprogramkan di sekolah selain dilaksanakan oleh siswa, juga harus dicontohkan oleh guru. Jika guru sebagai pusat percontohan dalam melaksanakan pembiasaan yang diprogramkan sekolah, akan berdampak positif bagi perkembangan karakter siswa.
Program pembiasaan di sekolah, masuk ke dalam program sekolah. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Membudayakan pembiasaan di sekolah diharapkan dapat menunjang prestasi siswa
Kegiatan pembiasaan yang dilakukan pagi hari di sekolah, salah satu diantaranya saat berbaris di depan kelas sebelum masuk. Guru bisa memberi Keteladanan dengan sudah siap berdiri di depan barisan siswa, dan menyambut kedatangan siswa dengan menjabat tangan siswa sebelum masuk kelas. Hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa dan menjalin hubungan batin dengan mereka.
Pembacaan doa dan Asmaul Husna sebelum pembelajaran dimulai, dipandu dari kantor, Keteladan guru bisa dilakukan dengan sudah siap di depan kelas saat peserta didik akan mulai berdoa dan guru ikut berdoa bersama siswa. Mengarahkan siswa yang tidak tertib saat berdoa akan menambah kekhusukan saat berdoa. Keteladanan ini yang bisa membentuk karater religius siswa semakin baik.
Perilaku buruk yang harus dihindari saat pembacaan doa dimulai, contohnya guru tidak ikut serta, malah melakukan kegiatan lain. Hal ini bisa berpengaruh buruk terhadap kepercayaan siswa terhadap guru. Pentingnya keteladanan yang dilakukan guru sangat besar pengaruhnya terhadap hasil yang kita harapkan.
Ajakan guru kepada siswanya untuk selalu antri dalam mendapatkan sesuatu saat bersama dengan teman-temannya, akan mendidik siswa untuk bersabar,mempunyai sifat jujur dan mendorong siswa agar bisa saling menghargai. Guru pun harus berlaku adil saat siswa melakukan antri. Kegiatan antri yang dilakukan di sekolah yaitu saat siswa berwudhu, karena tempat yang dimiliki sekolah sangat terbatas tidak sesuai dengan jumlah siswa.
Kegiatan antri saat siswa berwudhu di sekolah, memerlukan pendampingan. Karena dengan bimbingan dan adanya guru saat siswa antri, akan menjadikan mereka merasa aman dan berjalan dengan tertib. Juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. nKegiatan antri berwudhu yang berjalan lancar, akan menunjang kegiatan sholat berjamaah berjalan khusuk.
Keteladanan yang dilakukan oleh guru di sekolah, akan berdampak terhadap siswa, serta membantu membentuk kararter peserta didik sesuai yang diharapkan. Selain itu keteladanan yang diberikan oleh guru akan berpengaruh terhadap hubungan sesama guru. Sesama teman akan menghormati dan menghargai jika hubungan pertemanan dilakukan dengan penuh keteladanan. Hubungan dengan orangtua siswa pun akan berjalan dengan harmonis, dan penuh kepercayaan karena keteladan yang dilakukan guru terhadap anak mereka.
Penulis: Ari Sayekti, S.Pd. (Kepala SD Negeri Tunjungsekar 4 Kota Malang)