Pemanfaatan Gadget untuk Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

Shopee Indonesia
Shopee Indonesia

WPdotCOM — Siswa Kelas 6C SDN Kasin pada tahun ajaran 2016-2017 kurang suka membaca. Buku rangkuman kisi-kisi ujian sekolah muatan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)  telah diberikan kepada mereka saja, namun tidak diminatinya. Anak-anak lebih suka menggunakan telepon seluler (ponsel) untuk bermain game yang sedang marak di media elektronik.

Dampak  yang ditimbulkan, turunnya semangat siswa dalam melakukan kegiatan yang agak sulit bagi mereka, namun lebih memilih menggunakan ponsel sebagai media belajar. Kelebihan tersebut saya  manfaatkan untuk meningkatkan daya minat baca siswa, dalam pembelajaran PKn yang memuat tentang serangkaian sikap dan budaya bangsa,membutuhkan  daya tarik tersendiri, supaya siswa mau membacanya dan mudah memahami.

Ketika siswa mendapat sumber belajar melalui buku rangkuman materi PKn, nilai yang dicapai pada evaluasi, ada 12 siswa yang mendapat nilai 60-69, 6 siswa mendapat nilai 70-75 , dan 2 siswa mendapat75- 80. Dengan KKM 75, maka hanya 7,69 % yang tuntas. Dengan daya serap yang sangat rendah, tentunya sebagai guru ingin memperbaikinya. Dengan memanfaatkan kelebihan siswa yang suka menggunakan ponsel, kiranya inilah sebagai sarana untuk meningkatkan minat baca siswa.

Shopee Indonesia

Sebagai  wadah pemberian materi pembelajaran, siswa membentuk grup WhatsApp (WA) dalam satu kelas. Pada sore hari pukul 20.00 WIB materi PKn saya share ke dalam grup WA siswa. Jam 21.00 telah dibaca 5 anak, jam 22.00  WIB  yang membaca 6 siswa.  Pada esok hari pukul 07.00 WIB,bertambah lagi 14 siswa. Masih ada 2 siswa belum membuka WA. Dua siswa tersebut saya tanya mengapa belum membaca , jawabnya ponsel yang mereka gunakan untuk Grup WA adalah milik mamanya, sehingga belum pinjam untuk membacanya.

Untuk mengatasi hal tersebut orangtua siswa tersebut saya panggil ke sekolah, saya beri informasi bahwa ponsel yang dipinjam putranya untuk belajar materi pembelajaran. Setelah mengerti permasalahannya orangtua kedua siswa mau  meminjamkan.

Dengan menggunakan sarana WA, khususnya materi kisi-kisi ujian sekolah muatan PKn menjadi diminati oleh siswa. Setelah satu minggu  materi diberikan melalui WA, saya lakukan evaluasi dengan hasil sebagai berikut, nilai 70-74 diraih oleh 3 siswa, 6 siswa mendapat nilai 75-79, 9 siswa mendapat nilai 80-89, dan nilai 90-98 diraih 8 siswa. Dari data ini disimpulkan bahwa yang belum tuntas terdapat 11,5 %, sedangkan yang mencapai ketuntasan  88,5 %. Dengan demikian ada peningkatan minat baca dan pemahaman materi serta mengurangi waktu bermain game bagi anak-anak.

Penulis: Estuti  Sundariyati, S.Pd. (Guru SDN Negeri Kasin, Kota Malang)

Blibli.com
Shopee Indonesia
Blibli.com

Tinggalkan Balasan