oleh

Siswa Belum Mampu Membaca, Guru Dituntut Lebih Kreatif

WPdotCOM — Tahun pelajaran ini, amanah mengajar saya terima untuk menjadi guru kelas 1. Dengan jumlah siswa 28 orang, kelas baru itu akan menjadi tangungjawab sekaligus pengabdian sebagai pendidik di sekolah ini.

Setelah melalui hari-hari mengajar, tentunya sebagai seorang guru, dapat memahami seluruh kemampuan siswa. Dari jumlah siswa yang ada, ada empat orang anak yang belum mampu membaca. dua diantaranya bahkan belum mengenal huruf.

Sebagai seorang guru, dipastikan akan memikirkan bagaimana caranya agar empat siswa tersebut segera mampu membaca. Berbagai ide muncul di kepala. Akhirnya pilihan saya jatuh pada ide membuat kartu kata.

Kartu kata saya gunakan untuk membantu mereka mengenal huruf dan mulai belajar membaca. Saya bagikan ke mereka masing-masing beberapa kartu. Kemudian, satu persatu dari mereka saya minta ke depan kelas.

Proses itu berlanjut. Namun kembali saya terhenyak, mereka tetap saja belum menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik sesuai harapan. Kemudian, ide lain pun muncul di benak saya. Dengan membimbing mereka menyebutkan satu demi satu huruf yang ada di kartu, lalu mengejanya menjadi kata.

Begitulah setiap hari yang saya lakukan. Empat siswa itu saya bimbing di luar jalam pelajaran. Setelah teman-teman mereka pulang ke rumah, saya sisihkan waktu buat mereka belajar. Jam tambahan khusus membaca itu saya lakoni dengan niat demi kebaikan mereka.

Saya berharap, di akhir bulan ini mereka sudah menunjukkan kemajuan keterampilan membacanya. Teman-temannya yang lain, juga saya beri tugas membaca ketika empat siswa dalam bimbingan saya. Bagi mereka yang sudah memiliki kemampuan di atas rata-rata, saya jadikan sebagai tutor sebaya untuk membantu teman-temannya.

Saya mulai membangun kerjasama dengan seluruh siswa. Bagi siswa yang pandai, saya memberi mereka tugas untuk membuat kartu kata di rumah. Saat mereka membawanya ke sekolah, kartu-kartu kata itu dijadikan media belajar bersama temannya yang belum lancar membaca.

Saya melihat perkembangan positif. Siswa yang belum mampu membaca tinggal dua orang saja.

Dua siswa itu terus saya motivasi agar mereka dapat seperti teman-temannya yang lain. Bahkan, untuk merangsang mereka agar mau belajar lebih tekun, saya menyanggupi untuk memberikan hadiah buat mereka bila lancar membaca.

Penulis: Siti Chotimah (Guru SD Negeri Bandungrejosari 2 Kota Malang)

Komentar

Tinggalkan Balasan