WPdotCOM — Awal tahun ajaran baru, merupakan waktu yang cukup melelahkan dan merepotkan bagi kami guru Taman Kanak-kanak. Irama tangisan serta rengekan, selalu menjadi iringan musik yang ada di dalam kelas.
Kesabaran, cinta kasih, dan kecintaan terhadap profesi guru Taman Kanak-kanak, menjadi modal utama untuk menjawab permasalahan di atas. Anak-anak adalah mutiara-mutiara yang siap memancarkan kilauannya apabila kita gosok dengan benar. Atau bisa diibaratkan selembar kertas putih yang siap dicoret-coret di atasnya. Dengan pepatah tersebut, menumbuhkan rasa tanggung-jawab yang tidak ringan bagi kami guru TK.
Profesi guru TK yang sudah menjadi pilihan, harus dijalani dengan suka-cita dan dedikasi yang tinggi. Konsekuensi terhadap profesi, apabila ada anak yang akan buang air besar atau buang air kecil, maka guru TK tentunya dengan senang hari akan mengantar ke kamar mandi. Tugas tersebut tentunya mungkin tidak akan dilakukan oleh guru kelas 2 ke atas atau bahkan guru kelas tinggi lainnya di pendidikan dasar.
Kedekatan guru TK dengan anak, menumbuhkan rasa percaya diri mereka dan menurut pada guru. Anak akan menurut apa kata guru, dan mau mencurahkan isi hatinya. Sehingga kita akan mudah memberikan pembelajaran pada anak.
Seiring dengan perkembangan zaman, permasalahan dan hambatan terus berkembang pula. Permasalahan tidak hanya anak menangis, ngompol, atau berebut kue. Akan tetapi berkembang lebih tragis, misalnya berani mengumpat, suka memukul teman, tidak mau mendengarkan, tingkah-laku dan ucapan mengadopsi tokoh di tayangan televisi.
Keragaman masalah itu mengharuskan guru TK lebih banyak belajar, menambah daftar buku yang harus dibaca serta tidak ketinggalan mengikuti perkembangan era digital. Teknik atau metode belajar mengajar di TK perlu dikembangkan oleh seorang guru setiap saat.
Permasalahan yang akhir-akhir ini timbul adalah banyak bermunculan Taman Kanak-kanak, yang hanya diasuh oleh ibu-ibu yang tidak memiliki latar belakang pendidikan formal. Padahal menjadi guru TK itu membutuhkan keprofesionalan.
Profesionalisme guru, menjadi begitu penting bagi seorang pendidik. Apalagi bagi pendidik di tingkat TK sebagai bagian dari pendidikan anak usia dini (PAUD). Ke depan, pengembangan keprofesian di tingkat ini dirasa sangat penting diberdayakan lebih maju. Agar mereka, anak-anak harapan bangsa dapat menerima bimbingan dari pendidik profesional di tingkatnya.
Penulis: Rita Yulaika (Guru TK Pembina 3 Kota Malang)