Atasi Kesulitan Belajar Matematika Melalui Mental Aritmatika

WPdotCOM — Mempelajari Matematika, kadang menjadi momok tersendiri bagi sebagian siswa. Mata pelajaran matermatika dianggap sebagai materi yang cukup sulit dan mungkin menjemukan.

Jika passion dan kemampuan siswa tidak pada bidang tersebut, bukan hanya siswa yang akan menjadi enggan untuk belajar, namun guru pun akan menghadapi masalah untuk menyikapi hal ini.

Menyikapi itu, seorang guru diharapkan selalu mengembangkan kemampuan ilmunya agar bisa memberikan penanganan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh siswa. Salah satunya adalah dengan mencari dan menemukan sebuah cara, agar tujuan pembelajaran yang diharapkan akan tercapai.

Banyak sekali cara yang bisa diaplikasikan untuk membuat siswa merasa senang dan tertarik untuk belajar Matematika. Mengapa para siswa tidak menyukai pelajaran yang satu ini? Karena mereka belum mengenal cara yang tepat untuk membuat mereka lebih nyaman dan memahami.

Salah satu cara untuk membantu siswa lebih mudah belajar Matematika, adalah dengan memperkenalkan metode mental Aritmatika. Pada siswa sekolah dasar khususnya, pembelajaran Matematika hanya ditekankan pada keterampilan berhitung siswa, yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Apabila siswa sudah matang dalam mengaplikasikan kemampuan tersebut, maka besar kemungkinan dia akan mampu mengatasi permasalahan dan menemukan pemecahannya.

Apakah metode mental Aritmatika itu? Ini adalah sebuah metode untuk menggunakan prinsip kerja pada sempoa ke dalam mental bayangan peserta didik. Sebagai pengenalan awal, siswa akan diberikan pemahaman bagaimana cara kerja yang ada pada sebuah alat, yaitu sempoa atau dekak-dekak. Pemahaman ini terbagi menjadi beberapa tingkatan. Jika siswa sudah memahami ini, maka untuk selanjutnya mereka akan lebih mudah menyelesaikan masalah matematika.

Prinsip-prinsip yang diperkenalkan kepada para siswa, adalah bagaimana mereka mengenal dengan istilah sahabat kecil, sahabat besar, dan prinsip gabungan dengan mengamati posisi pada sempoanya. Apabila secara objek mereka sudah mengenal, memahami, dan mampu melakukan penyelesaian dengan tepat, maka langkah selanjutnya adalah menggiring mereka untuk menyelesaikannya dengan cara abstrak.

Ini adalah suatu cara, dimana anak sudah mampu melakukan operasi hitungan melalui bayangan yang ada di pikiran mereka tanpa menggunakan alat lagi. Apabila semua sudah dikuasai oleh siswa, maka tidaklah mengherankan jika mereka akan mampu memecahkan masalah dalam hal perhitungan tanpa memerlukan bantuan lembar kertas hitungan, atau mungkin mesin hitung. Ada mesin hitung yang lebih cepat, yaitu kemampuan berpikir pada otak mereka.

Keuntungan dari penggunaan metode mental Aritmatika ini, bisa menyeimbangkan kemampuan otak kanan dan kiri peserta didik. Di satu sisi, otak akan memahami prinsip kerja yang ada pada sebuah alat yang bernama sempoa, di sisi lain otak akan membayangkan apa yang ada pada alat ini. Jika hal ini bisa diterapkan pada peserta didik, maka tidak akan ada lagi yang namanya siswa tidak suka belajar matematika, karena mereka sudah mengetahui jembatan yang akan membantunya untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, guru juga akan terbantu dengan kemampuan siswanya yang mengalami peningkatan sehingga bisa mencapai indikator pembelajaran yang diharapkan.

Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa banyak cara untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menghadapi pelajaran Matematika. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan sebuah cara atau metode yang dapat memudahkan para siswa untuk menghitung dengan cepat dan tepat. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode mental Aritmatika tersebut. Keuntungan penggunaan metode ini, bisa melatih keseimbangan otak kiri dan kanan peserta didik. Harapan dengan menggunakan metode ini, siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan.

Penulis: Heni Pristianingsih (Guru SDN Negeri Tunjungsekar 4 Kota Malang)

Blibli.com
Blibli.com

Tinggalkan Balasan