WPdotCOM — Adanya persyaratan memiliki 3 sertifikat dengan minimal 32 jam untuk kenaikan pangkat dari III/a ke III/b membuat saya berpikir untuk mencari workshop yang diadakan oleh pihak luar.
Sejak menjadi guru kelas 6 dua tahun ini, menjadikan saya kurang melakukan pengembangan diri. Saya juga tidak pernah dikirim oleh pihak sekolah untuk mengikuti kegiatan workshop maupun pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang. Hal tersebut karena harus fokus membimbing siswa, agar siap menghadapi ujian Sekolah.
Dua minggu yang lalu, salah satu teman seangkatan memberikan informasi terkait workshop penulisan KTI dan Buku yang biayanya yang cukup lumayan menguras kantong. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, dan saya merasa butuh untuk mengembangkan diri, meniatkan diri untuk mengikuti kegiatan tersebut bersama teman-teman dengan mendaftarkan diri via telepon kepada bu Santy.
Pagi ini dengan niat mencari ilmu, saya berangkat pukul 07.45 dan bertemu dengan mbak Dyah di perempatan sebelum Dokdikjur. Kami berangkat secara bersamaan dengan mengendarai motor sendiri-sendiri. Sampai di depan gerbang SDN Bunulrejo 4, kami masuk dan melihat kanan kiri tak ada seorangpun kecuali kami berdua.
Beberapa menit kemudian, bu Santy dan pak Nova datang. Kemudian kami bergegas menuju ruangan yang telah disediakan. Di sana, sudah ada 2 guru dari SDN Bunulrejo 4 dan 2 teman yang satu angkatan yaitu mbak Dewi dan mbak Erri.
Kegiatan workshop diawali dengan foto bersama dengan para peserta dan bu Santi dengan background yang ada di SDN Bunulrejo 4. Pak Nova dengan ikhlas hati berperan sebagai fotografer. Setelah sesi foto-foto selesai, kami masuk ke ruangan.
Pukul 09.00 WIB, workshop belum juga dimulai karena menunggu satu peserta yang belum datang. Namun, pada akhirnya dimulailah kegiatan workshop yang dibuka oleh bu Santy, yang dilanjutkan perkenalan oleh pihak narasumber serta apa itu P3SDM.
Lambat-laun perasaan senang muncul, karena kegiatan ini sangatlah bermanfaat. Apalagi dengan paparan karya-karya yang peserta sebelumnya yang telah ditampilkan atau dipublikasikan, baik melalui media online maupun media cetak.
Selain itu, kedua narasumber juga sangat memotivasi dengan berbagai karya novel yang telah difilmkan. Belum lagi ilmu tentang apa itu yang dimaksud artikel. Awal mulanya di dalam benak saya, artikel haruslah dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Namun ternyata semua itu salah. Tulisan terkait dengan kegiatan kita sehari-hari itu juga dapat disebut dengan artikel.
Sejak saat ini, saya termotivasi untuk selalu menulis. Jadi tidak salah kalimat yang sering saya dengar, ’tulislah apa yang kamu lakukan dan lakukan apa yang kamu tulis,” karena hal ini sangat bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun orang lain.
Penulis : ANIS RAUDHATUL MAGHFIROH (SD Negeri BARENG 2 Kota Malang)