WPdotCOM — Menulis merupakan kegiatan yang dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan dan situasi, atau masalah yang akan dibahas dalam bentuk tulisan.
Bagaimana memulai untuk menulis? Banyak orang mengatakan bahwa untuk menulis itu diperlukan bakat dan harus dipelajari lebih dahulu dalam waktu yang lama.
Untuk menulis, ternyata tidaklah diperlukan bakat yang hebat, tetapi kemauan yang kuat. Bukankah kita dengan mudah mengungkapkan perasaan secara verbal? Bagaimana kalau ungkapan itu kita tuliskan? Ini membuktikan secara sederhana bahwa untuk menulis tidak diperukan bakat hebat.
Lalu, apakah harus belajar menulis dalam jangka waktu yang lama? Tidak juga. Yang diperlukan hanya menuliskan apa yang ingin kita tuliskan lalu membacanya kembaliya, kemudian mengeditnya apabila dirasakan ada hal-hal yang belum tepat.
Hal-hal apa yang perlu disiapkan untuk menulis? Pertama, adanya masalah yang akan perlu ditemukan sebagai topik. Misalnya untuk mengungkapkan perasaan dalam bentuk puisi atau teks lagu, menyelesaikan masalah dalam pekerjaan dalam bentuk artikel atau karya ilmiah. Atau menuliskan cerita pendek, novel, untuk memperkenalkan budaya atau cara pandang kita terhadap sesuatu. Bisa juga dalam bentuk buku teks sesuai dengan kebutuhan atau keahlian yang kita miliki.
Kedua, kata pertama. Hal yang paling sulit adalah menemukan kata pertama untuk dituliskan. Bagaimana cara menuliskan kata pertama? Tuliskan saja kata pertama yang terlintas dalam pikiran, maka kata tersebut akan diikuti oleh kata-kata berikutnya. Setelah itu baca ulang, apabila ada yang terasa tidak pas kita bisa mengeditnya.
Ketiga, jadikan kebutuhan. Makan atau minum dilakukan oleh manusia untuk dapat bertahan hidup. Setiap hari, kita memiliki jadwal untuk mengisi tubuh kita dengan makanan dan minuman. Jadikanlah menulis merupakan kebutuhan seperti makan, yang apabila tidak kita lakukan maka kita juga akan mati. Buatlah jadwal untuk menulis dengan menentukan sendiri berapa lama kita akan menulis, dan berapa lembar yang akan kita tulis setiap harinya.
Lakukan menulis secara terjadwal selama 21 hari, dan di hari ke 22 dan seterusnya menulis sudah menjadi kebutuhan yang harus puisi dipenuhi, bisa terasa akan mati bila tidak menulis
Keempat, hal-hal apa yang pantas ditulis? Semua hal pantas untuk dituliskan sepanjang tidak bertentangan dengan moral dan etika. Kita bisa menuliskan pengalaman yang kita alami sehari-hari, seperti menulis pada buku harian, atau hal yang kita sukai atau tekuni, ilmu pengetahuan, artikel, dan lainnya.
Kelima, tidak takut salah. Kita tidak perlu takut melakukan kesalahan dalam menulis. Prinsipnya, tuliskan saja apa yang ada dalam pikiran, walaupun tidak beraturan. Setelah menuliskan apapun yang ada dalam pikiran, baca kembali agar kita bisa menemukan kekurangan dalam tulisan kita dan merangkainya kembali, sehingga menjadi lebih mudah dipahami, dan tidak bias antara apa yang kita maksudkan dengan apa yang kita tuliskan.
Keenam, membaca kembali apa yang telah dituliskan. Ini adalah proses yang mutlak dilakukan. Tujuannya adalah agar apa yang kita tuliskan sesuai dengan yang kita maksudkan. Dan apabila tulisan itu akan kita publikasikan, sudah sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku. Ayo menulis, karena menulis itu mudah.
Penulis: Theresia Sri Pandadaringsih (Guru SMK Negeri 5 Malang)