WPdotCOM — SDN Gadang 3 terletak di tepi Jalan Raya Gadang, Kelurahan Gadang Kecamatan Sukun. Sekolah ini berada dekat Pasar Induk Kota Malang.
Sejak satu tahun yang lalu, SDN Gadang 3 dipimpin kepala sekolah baru, Raden Roro Esty Rahayu. Ia dipercaya oleh Dinas Pendidikan Kota Malang memimpin dan memajukan sekolah. Memulai kepemimpinannya, tokoh pendidik yang akrab disapa Esty itu menentukan visi dan misi sekolah.
Visi tersebut adalah terwujudnya Generasi Beriman dan Bertaqwa, Cinta Tanah Air, dan Tanggap terhadap Globalisasi. Untuk menjalankan visi itu, ditetapkanlah misi sekolah sebagai bagian yang harus dijalankan oleh semua elemen yang ada. Misi tersebut adalah 1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik melalui kegiatan keagaman dan sosial. 2) Mengembangkan karakter dan cinta tanah air. 3) Mengembangkan sikap dan perilaku yang mencerminkan kecintaan terhadap lingkungan, dengan melestarikan dan mencegah kerusakan lingkungan. 4) Mengembangkan keilmuan peserta didik melalui kegiatan pembelajaran yang mendidik ke arah mengikuti perkembangan jaman.
Untuk mewujudkan wisi-misi itu, di samping meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas, juga dengan meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler. Salah satunya adalah Pencak Silat yang dibimbing oleh guru Olahraga, Beni Hermawan. 35 siswa dari jumlah 258 siswa yang ada, mengikuti kegiatan itu. Dilaksanakan setiap hari Rabu jam 13.00, setelah pelajaran berstruktur.
Untuk melihat perkembangannya, guru Olahraga memutuskan 2 anak yang bernama Dafa dan Zaron, siswa kelas 5 mengikuti turnaman Tingkat Nasional Pelajar, yang diadakan di Surabaya. Dengan semangat yang tinggi antara sekolah dan wali murid. Akhirnya, hasil kegiatan yang diikuti tersebut sangat menggembirakan. Siswa SDN Gadang 3 mampu meraih Juara Ketiga.
Lalu, apakah dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pencak Silat bermanfaat bagi siswa? Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan nonakademik yang dilakukan peserta didik di luar jam formal. Kegiatan ekstrakurikuler ditunjukkan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan di berbagai bidang, di luar bidang formal.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.060/U/1993 dan No.080/U/1993, yang menyatakan kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan di luar jam pelajaran, yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Dirancang secara khusus agar sesuai dengan faktor minat dan bakat siswa. Menurut sumber dari buku Lutan, ekstrakurikuler merupakan bagian internal dari proses belajar, yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan anak didik. Antara kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, sesungguhnya tidak dapat dipisahkan. Bahkan, kegiatan ekstrakurikuler adalah pelengkap atau penguat kegiatan intrakurikuler, untuk menyalurkan bakat, atau pendorong perkembangan potensi anak didik mencapai taraf maksimal.
Menurut Suryosubroto (1997:271) ekstra kurikuler adalah kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka. Dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah, untuk memperluas atau kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. Sementara itu menurut Nasrudin (2010:12), kegiatan ekstrakurikuler memiliki tujuan sebagai berikut: 1) Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran. Menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, serta berkepribadian yang mantap dan mandiri, dan fmemiliki rasa tanggung jawab kemayarakaan dan kebangsaan. 2) Siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian, serta mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan.
Menurut Pendapat yang di atas, dan kenyataan yang diperoleh dengan raihan prestasi Juara 3 Tingkat Nasional, banyak manfaatnya yang dapat dirasakan. Antara lain, anak bangga dengan prestasi yang diperoleh, bertambah kepercayaan dirinya, menemukan bakat pada dirinya, dan anak akan belajar cara mengatur waktu, serta dapat menyalurkan energi dan kreativitasnya.
Daftar Pustaka
- Lutan, Rusli. 1986. Pengelolaan Interaksi Belajar Mengajar Intrakurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakurikule Jakarta. Universitas Terbuka.
- Suryo Subroto, 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta. Rineka cipta.
- Nasrudin, Roni. 2010. Pengaruh Partisipasi Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Motif Berprestasi Siswa SMKN 2 Garut Bandung. UPI Bandung
Penulis : Trilestari (Guru SDN Gadang 3 Malang)