WPdotCOM — Budaya Lokal adalah budaya yang yang berkembang di daerah-daerah. Merupakan milik suku-suku bangsa di wilayah Nusantara Indonesia.
Budaya local, hidup dan berkembang di masing-masing daerah atau suku bangsa yang ada di seluruh Indonesia. Sekarang, dengan perkembangan globalisasi, budaya lokal hampir tidak digemari oleh anak-anak. Contoh saja, permainan tradisional kini mulai tidak diminati oleh anak-anak. Mereka sudah memiliki gadget yang modern, penuh permainan elektronik.
SDN Gadang 3 yang berlokasi Kecamatan Sukun, berada dekat Pasar Induk Kota Malang. Di sini sebenarnya banyak sekali berbagai macam budaya lokal, seperti tari-tarian, makanan, permainan, dan lain sebagainya yang merupakan tradisi masyarakat yang telah begitu lama ada. Dalam kaitan pembentukan karakter siswa, maka dunia pendidikan serta elemen lainnya harus saling mendukung.
Kebudayaan memiliki nilai-nilai, yang berfungsi dan mampu membentuk karakter manusia. Yang diperlukan ialah, para pendidik dan pemerintah harus berkemauan dan mampu menggali nilai-nilai kebudayaan, yang dibutuhkan untuk membangun karakter yang dibutuhkan oleh bangsa.
Namun yang paling utama, institusi pendidikan harus mampu membentuk kepribadian siswa, dan bekerja keras mencetak peserta didik berkarakter, yang berguna bagi bangsa. Moralitas yang diperoleh dari nilai-nilai budaya, terutama yang mendapat dukungan dari ajaran agama dan kepercayaan yang dianut oleh setiap insan manusia Indonesia, harus digalakkan.
Melihat semua itu, Kepala Sekolah SDN Gadang 3 Rr. Esty Rahayu menginstruksikan untuk mengadakan Pekan Budaya, dimana diputuskan mengambil hari Kamis untuk pelaksanaannya. Mengingat banyak peserta didik yang pandai menari, setiap Kamis pun anak-anak mengisi berbagai macam tarian. Tidak hanya tarian tradisional saja, berbagai macam tembang, permainan tradisional pun ikut dipentaskan.
Selain membangun karakter lokal yang sudah hampir hilang, Kamis Budaya bertujuan untuk mengembangkan keahlian serta kreasi anak didik yang ada di SDN Gadang 3 Malang.
Sebagai kegiatan yang mewadahi kreasi, minat dan bakat anak yang di pelajari di daerah sekitarnya, Kamis Budaya terasa menjadi sangat tepat dilakukan. Kegiatan non akademik yang dilakukan peserta didik sekolah di luar jam belajar ini, juga bermanfaat bagi kepribadian lokal yang terkenal dengan kesopanannya.
Untuk mewujudkan itu beberapa orang guru, di antaranya Sudarmaji dan Taqwa, mengembangkan lagu-lagu yang berbahasa Jawa. Lengkap dengan norma etika keseharian yang dilakukan siswa, seperti lagu Kromo Inggil, tembang-tembang bahasa Jawa, Mocopat, dan lagu-lagu tradisional lainnya.
Ketika peserta didik sudah mulai terbiasa dengan kebudayaan local, maka mereka juga akan terbiasa dengan ajaran adat istiadat lokal. Budaya dimana orang tua, bahkan kakek nenek mereka mengajarkan demi menjaga karakter generasi bangsa tetap terjaga.
Memahami semua itu, dapat dipahami bahwa upaya mendidik karakter melalui budaya lokal, banyak diperoleh manfaatnya. Antara lain, anak senang akan budaya lokal , minat kesenian tradisional semakin berkembang, menemukan bakat pada diri peserta didik, dan anak akan memiliki karakter sesuai adat istiadat budaya Jawa.
Daftar Pustaka
- Prihatini, Arti. 2016. Pengintegrasian Budaya Lokal dalam Buku Tematik
- Dermawan, Alan. Korelasi Kebudayaan dan Pendidikan: Membangun Pendidikan Berbasis Budaya Lokal
Penulis: Sudarmaji (Guru SDN Gadang 3 Malang)