WPdotCOM, Malang Kota — Terlepas dari pro kontra digantinya Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi dan Survey Karakter, perlu kiranya menyikapi lebih dalam tentang segala perubahan yang diberi demi label memajukan pendidikan nasional.
“Menyikapi perubahan UN menjadi Asesmen dan Survey, sah-sah saja menuju kesempurnaan kualitas yang lebih baik. Agar pendidikan kita tidak melulu mengurusi nilai-nilai mata pelajaran yang di UN kan, padahal hampir tidak ada kaitannya dengan dunia kerja atau pendidikan tinggi,” demikian ungkap Nova Indra, pimpinan lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati kepada awak media baru-baru ini.
Menurut Nova lagi, yang perlu dilakukan demi objektivitas penilaian, harus ada sejenis panduan yang jelas dan pasti.
“Jangan sampai penilaian asesmen dan survey diserahkan pemahamannya kepada guru saja. Harus ada koridor yang jelas,” imbuhnya.
Menjawab hal itu, Agung Triwobowo, seorang pengembang aplikasi pendidikan, yang kini memiliki aplikasi penilaian terintegrasi bernama Brillio Akademik, mengatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan pihak-pihak sekolah dan dinas pendidikan seluruh daerah untuk program penilaian yang baru tersebut.
“Kita memiliki aplikasi bernama Brillio Akademik. Aplikasi ini dipastikan akan memudahkan guru dalam sistem penilaian. Baik berupa penilaian akademik, hasil asesmen, maupun penilaian hasil survey karakter peserta didik,” jelasnya.
Lebih jauh Agung menyampaikan, Brillio Akademik memang disiapkan untuk memudahkan sekolah dalam hal penilaian terintegrasi. Guru mata pelajaran, guru kelas, dan petugas administrasi sekolah, akan lebih mudah dalam menginput nilai yang telah ditentukan sesuai peraturan yang dikeluarkan pihak kementerian.
“Penilaian hasil asesmen dan survey karakter peserta didik, terintegrasi ke dalam satu sistem aplikasi Brillio. Jelas saja ini meringankan guru dan sekolah. Guru terkait, baik guru kelas maupun guru mata pelajaran, menginput data nilai melalui smartphone saja. Tidak membutuhkan waktu lama, dan jelas tidak rumit,” terangnya lagi.
Agung menambahkan, bagi sekolah yang menggunakan aplikasi ini, akan dipandu dan dibantu menginput data awal masing-masing sekolah pengguna.
“Saat sekolah menggunakan aplikasi Brillio Akademik, selaku pengembang kita akan bantu input data awal. Juga akan memberikan pelatihan 1 orang operator sekolah sebagai tenaga ahli masing-masing institusi pendidikan yang jadi user,” katanya. (*/tim)