WPdotCOM, Bandung — “Pemerintah melalui Disdik, harus bisa menjamin semua anak usia sekolah bisa bersekolah. Mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah pertama hingga menengah atas.”
Demikian disampaikan Firman Adam, sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat saat menerima studi lapangan mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Bertempat di Aula Dewi Sartika Disdik Jabar, Kamis (9/1), Firman memaparkan tiga kebijakan tersebut.
Secara garis besar kata Firman, ada tiga hal utama jika berbicara tentang kebijakan pendidikan di Jawa Barat (Jabar). Yakni aksesibilitas, peningkatan mutu, dan pemanfaatan sumber daya.
Lebih jauh Firman menjelaskan, kebijakan pertama yang diperhatikan pada aksesibilitas pendidikan adalah menyiapkan kuantitas penerimaan siswa sesuai jumlah lulusan.
“Kita harus membuat rancangan, misalnya berapa jumlah anak sekolah menengah pertama (SMP) yang akan lulus. Artinya, daya tampung sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK), minimal harus sesuai dengan jumlah tersebut,” terangnya.
Namun begitu, lanjutnya, aksesibilitas juga akan bersinggungan dengan kondisi geografis dan sosial budaya yang ada di lingkungan sekolah. Sehingga, kebijakan perencanaan pendidikan harus benar-benar dikaji.
Sedangkan di aspek peningkatan mutu, menurut Firman tak bisa lepas dari aspek terakhir, yakni sumber daya. Baik sumber daya manusia maupun sumber daya berbentuk sarana dan prasarana.
Kata Firman lagi, dengan pesatnya perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi, hal tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran.
“Pendidikan sekarang semuanya berproses mengarah ke sana. Ada transisi dan pergerakan,” jelasnya. (sumber: disdik jabar)