WPdotCOM, Serpong – Berkembangnya ekonomi digital, membuat Indonesia makin butuh programmer dalam jumlah banyak. Termasuk programmer dan app developer untuk smartphone Apple.
Apple Developer Academy yang telah hadir di Tangerang Selatan, Surabaya, dan Batam diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dan hadir lebih banyak lagi di setiap pulau besar di Indonesia.
Demikian ungkap Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro saat Apple Developer Academy Graduation, kemarin.
“Developer, programmer, atau ahli di bidang coding, itu akan menjadi kebutuhan. Dan di sinilah saatnya kita mendorong institusi seperti Apple Developer Academy membina anak muda kita untuk bisa menekuni bidang yang sesuai arus ekonomi digital,” ungkap Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, saat memberikan arahan pada wisuda angkatan kedua program beasiswa Apple Developer Academy.
Bambang berharap, program beasiswa pelatihan coding dari Apple, perusahaan smartphone bermerk iPhone itu, mampu menarik banyak talenta dari seluruh Indonesia untuk mengembangkan diri di bidang teknologi informasi.
“Yang menarik dari Apple Developer Academy ini adalah, mereka terbuka untuk siapa saja, tidak harus yang punya background di bidang komputer, teknologi informasi atau engineering secara umum, tapi semua bidang. Artinya kalau ini menyebar di berbagai tempat di Indonesia, bisa menarik bakat-bakat di bidang IT dan digital yang masih tersembunyi. Dan nantinya bisa menumbuhkan entrepreneur atau startup dalam jumlah lebih besar,” ungkap Bambang.
Bambang dalam kesempatan itu menyampaikan langsung kepada Worldwide Director for Apple Developer Academy Gordon Shukwit, untuk membuka lebih banyak lokasi Apple Developer Academy di setiap pulau besar di Indonesia.
“Mereka di Brazil punya sepuluh. Untuk Indonesia paling tidak di pulau besar atau di wilayah kepulauan itu ada satu. Di Jawa sudah ada dua, Tangerang Selatan dan Surabaya. Di Sumatera sudah ada di Batam. Mudah-mudahan nanti ada di Kaimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, maupun Papua,” harapnya.
Lebih lanjut dirinya mengharapkan kontribusi dukungan yang bisa diberikan dari para lulusan dengan berbagai bentuk yaitu pengembangan produk yang dapat menjadi startup potensial, membuka peluang entrepreneurship dan atau para lulusan juga dapat memenuhi kebutuhan SDM kompetitif dari berbagai perusahaan digital yang saat ini masih sebagian besar diisi oleh tenaga asing.
Sementara itu Kemenristek/BRIN saat ini memiliki program hibah permodalan dan inkubasi atau pembinaan bagi para startup yang terbagi dalam program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), dan Inovasi Industri dimana masyarakat umum, termasuk mahasiswa dan pemuda dapat mendaftarkan rencana bisnisnya untuk dikembangkan menjadi startup teknologi.
“Hibah sudah dianggarkan. Kita bahkan sudah menyiapkan yang 2021. Yang 2020 sudah dianggarkan dan sudah mulai jalan. Intinya kita sudah punya program. Nanti lulusan Apple Developer Academy atau siapapun yang punya aplikasi atau games yang dikembangkan dan ingin membangun startup, langsung ke Kemenristek,” ungkap Bambang.
Apple Developer Academy yang bekerja sama dengan Universitas Binus di Green Office Park 9, Bumi Serpong Damai (BSD) Kabupaten Tangerang, telah meluluskan 194 wisudawan dalam program beasiswa pelatihan coding angkatan kedua. Dalam graduation tersebut, para wisudawan yang telah lolos seleksi program beasiswa, mendapat pelatihan coding selama sepuluh bulan sejak April 2019 hingga Januari 2020. Dan telah menghasilkan 36 aplikasi untuk Apple Store yang sudah dapat diinstall oleh pemilik iPhone di seluruh dunia. (SP)