WPdotCOM, Malang – Pelestarian budaya asli Nusantara, membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Salah satunya di bidang penulisan data sejarah budaya, sebagai khasanah pengetahuan bagi generasi mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Nova Indra, pimpinan lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati, sekaitan dengan program unit kerja Sekolah Indonesia Menulis dalam penulisan biografi tokoh nasional.
Menurut Nova, Sekolah Indonesia Menulis pada tahun 2020 memang punya target penulisan biografi tokoh. Salah satunya adalah penulisan biografi tokoh pencak silat, khususnya para pendiri dan dewan guru Perguruan Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
“Karena saya dibesarkan di Muhammadiyah melalui ortom-ortomnya (organisasi otonom – red) termasuk di Tapak Suci, saya inginkan program Sekolah Indonesia Menulis yang pertama adalah menulis biografi tokoh Tapak Suci. Ini bentuk rasa syukur sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah dan Tapak Suci,” demikian ujar Nova yang kini menyandang sabuk biru melati merah empat dengan sebutan tingkatan Kader Utama itu.
Diinformasikannya, saat ini sudah ada nama pertama yang akan dituliskan biografinya. Seorang pendiri Tapak Suci bernama H.M. Barie Irsyad (alm) yang bergelar Pendekar Besar Tapak Suci.
“Kita sudah bicarakan dengan saudari Infayanti, ahli waris almarhum yang saat ini juga mewarisi perjuangan ayahnya. Sejak kemarin kita diskusikan tentang kesediaan yang bersangkutan, untuk memberikan kontribusi terhadap muatan biografi yang akan ditulis. Penulisan akan segera kita mulai saat informasi dan data sudah lengkap kita peroleh,” terangnya.
Sementara itu kata Nova lagi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci (PPTS) telah memberikan dukungan. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Umum PPTS saat dihubungi media ini melalui aplikasi berbalas pesan.
“Secara prinsip, atas nama PPTS kita mendukung program penulisan biografi tokoh Tapak Suci ini,” demikian disampaikan Afnan Hadikusumo, Ketua Umum PPTS yang juga anggota DPD RI itu.
Selain mendukung penulisan biografi itu, Afnan juga memberikan masukan penting tentang orang-orang yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi terkait Pendekar Besar Barie Irsyad (alm).
“Kalau yang tahu persis tentang almarhum tentunya anak beliau. Termasuk para muridnya semasa beliau masih aktif. Mereka dapat dijadikan informan penulisan nantinya. Kalau saya, juga pernah diajari pak Barie Irsyad, dan sering ngobrol dengan beliau,” tuturnya. (d’)