WPdotCOM, — Apa itu globalisasi? Sebagian orang awam menganggap bahwa globalisasi berarti proses mendunia. Dalam artian, bebas tanpa mengenal batas wilayah, waktu, dan situasi. Semuanya berjalan terus tanpa ada batasan, sekat atau tembok yang menghalanginya.
Bicara tentang globalisasi, so pasti tidak bisa dihindarkan dari kemajuan teknologi, informasi, dan internet. Dampak yang dirasakan dari adanya globalisasi, berimbas juga pada bidang pendidikan.
Pendidikan di era sekarang, tentunya berbeda dengan era dulu (maksudnya di era saya sekolah, hehe). Beda yang utama adalah cara memperoleh informasi. Kalau dulu jaman penulis sekolah, informasi hanya diperoleh dari penjelasan guru, atau dari buku.
Sekarang cuma dengan satu alat yaitu gawai atau handphone, semua informasi sudah ada di genggaman. Wooww.. super sekali. Dengan benda itu, para siswa bebas untuk mengakses untuk segala informasi dari segala penjuru dunia.
Bila digunakan secara bijak, benda yang namanya gadget, akan banyak memberikan kemudahan dan keefisienan, terutama dalam pendidikan. Di samping siswa mudah dalam mencari informasi dan mengerjakan tugas, guru pun diuntungkan dengan adanya handphone. Semua tugas bisa dikirim lewat aplikasi WhatsApp. Tugas, dan bahkan ujian, dapat dilakukan secara online. Guru pun bisa tahu saat itu juga, dan langsung bisa memberikan penilaian.
Seiring dengan perubahan zaman yang terus begerak, ternyata keberadaan handphone malah dimanfaatkan untuk hal-hal yang negatif. Mengakses berbagai konten yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan. Tahu sendiri kan? Mulai dari hal yang berbau pornografi, pornoaksi, sampai dengan game online. Mereka yang masih berada di usia sekolah dapat dengan bebas untuk mengaksesnya. Dan yang tejadi selanjutnya, mereka semakin ketagihan dan sulit lepas dari kecanduan gawai itu.
Dari fenomena seperti itu, muncul pertanyaan siapa yang disalahkan dan yang bertanggungjwab? Ada kesalahan apakah pada dunia kependidikan kita? Apakah ini yang dinamakan dengan kemajuan pendidikan, atau malah kemunduran pendidikan? Silahkan anda yang masih peduli dengan pendidikan untuk memberikan tanggapannya.
Penulis: Anna Rusmiyati, S. Sos (Guru Mapel Sosiologi SMAN 1 Pulung Ponorogo)
bagus