WPdotCOM, Padangpanjang — Peragaan silat tradisi Minangkabau meriahkan pembukaan Khatam dan Tahfizul Quran MIUT Thawalib Padangpanjang, Jumat (13/3).
Pesilat muda yang dilatih oleh Imran Rahmat, guru silat Minangkabau beraliran Silek Situjuah itu, mampu menampilkan gerakan silat tradisi dengan baik. Setiap mata yang melihat akan berdecak kagum. Gerakan gemulai nan indah dipandang mata itu, adalah gerakan silat yang pada dasarnya mematikan bila digunakan sebagai sebuah sistem pembelaan diri.
Terlihat, dalam atraksi silat tersebut, murid Imran yang baru belajar selama 3 tahun belakangan, memperlihatkan keterampilannya memainkan langkah beladiri tradisi kebanggaan Ranah Minang tersebut.
Imran saat ini melatih generasi muda di daerahnya untuk terus melestarikan budaya dan tradisi asli Minangkabau itu. Baginya, silat bukan sekedar warisan leluhur yang harus dilestarikan, namun sudah menjadi pakaian yang melekat dalam diri sepanjang hayat.
Saat bincang-bincang dengan Warta Pendidikan di lokasi, Imran mengatakan, ia ingin silat sebagai kekayaan tradisi dan budaya daerah, harus terus dikembangkan. Bukan hanya dilestarikan.
“Saat ini saya inginkan generasi muda kita, mengenal dan mendalami silat sebagai budaya leluhur yang perlu dijadikan bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Bukan sekedar pelestarian budaya. Tapi kembali menggali budaya itu untuk selanjutnya dijadikan bekal di kemudian hari,” ujarnya.
Sementara itu H. Dahyar, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Unggul Terpadu (MIUT) Thawalib Padangpanjang, yang juga kakak dari Imran menyampaikan, saat ini setiap sekolah dan madrasah perlu memberi ruang pada budaya asli negeri ini.
“Jadi bukan hanya sebatas ekstrakurikuler. Silat kita butuhkan sebagai materi utama dalam pembentukan karakter peserta didik,” jelasnya. (d’)