WPdotCOM, Kab. Ngada, NTT – Kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) merupakan wadah dan kegiatan bagi siswa yang sangat ditunggu. Karena di sana mereka akan belajar banyak. Mulai dari organisasi, sampai menyalurkan bakat yang mereka miliki.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, siswa baik kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotor. Semua itu menjadi dasar pengembangan kegiatan esktrakurikuler di semua jenjang pendidikan.
Selain itu, kegiatan ekstrakurkuler juga ditujukan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya yang lebih positif.
Tujuan kegiatan ekskul itu, memberikan gambaran bagaimana karakter siswa dibangun secara baik.Kegiatan ekskul juga memiliki beberapa fungsi, yaitu mengembangkan kemampuan dan kreativitas pelajar sesuai dengan potensi bakat dan minat.
Ekskul juga memiliki fungsi sosial, yakni untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggungjawab sosial siswa. Juga untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan bagi siswa yang menunjang proses perkembangannya.
Pada akhirnya, kegiatan ini berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir siswa ke depan.Dengan adanya kegiatan ekskul, diharapkan sekolah mampu membentuk karakter siswa sesuai dengan bakat dan minat siswa itu sendiri. Karakter bisa digambarkan sebagai sifat manusia pada umumnya, di mana manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya sendiri.
Pendidikan karakter di sekolah sangat diperlukan, walaupun dasar dari pendidikan karakter adalah keluarga. Bila seorang anak mendapat pendidikan karakter yang baik dari keluarganya, anak akan berkarakter baik dalam setiap perjalanan pendidikannya. Jadi, pendidikan karakter atau budi pekerti plus adalah suatu yang urgen untuk dilakukan.
Namun, banyak orang tua yang lebih mementingkan aspek kecerdasan otak ketimbang pendidikan karakter.Jika kita peduli akan peningkatan mutu lulusan, maka sebagai pendidik dan orang tua hendaknya senantiasa mengaplikasikan pendidikan karakter di situasi apapun, di manapun, dan kapanpun siswaberada. Tanpa pendidikan karaktera dalahusaha yang sia-sia untuk memajukan kualitas anak bangsa sebagai penerus cita-cita luhur negeri ini.
SMP Negeri 2 Bajawa Utara, adalah salah satu sekolah di Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur yang menyelenggarakan kegiatan esktarkurikuler cukup banyak. Antara lain Pramuka, Olahraga dan Seni, PIK-R, dan UKS (Posyandu Remaja). Salah satukegiatan ekskul unggulan adalah Posyandu Remaja. Setiap hari Rabu, Posyandu Remaja SMPN 2 Bajawa Utara yang dipandu kader Posyandu Remaja SMPN 2 Bajawa Utara, Restin. Di bawah pendampingan petugas Puskesmas Watukapu, ia memberikan penyuluhan tentang kesehatan remaja dan memberikan tablet penambahdarah kepada remaja putri.
Dari wawancara dengan petugas Puskesmas sebagai pendamping kader Posyandu Remaja SMPN 2 Bajawa Utara, Evelina Paweatau yang akrab disapa Evelyn, mengatakan, emaja putri memang mudah terkena anemia yang ditandai dengan tubuh mudah lemas ataupun mudah pingsan karena mengalami menstruasi.
Kondisi itu membuat sel darah berkurang, apalagi ditambah dengan gizi yang tidak seimbang. Maka remaja putri perlu diberi obat tambah darah 1 tablet tiap minggu, atau 4 tablet per bulan.
”Remaja putri membutuhan tablet tambah darah untuk membantu mereka lebih bugar. Tablet penambah darah dibutuhkan untuk mengatasi anemia pada remaja puteri agar berprestasi di sekolah. Kader Posyandu Remaja di sekolah, wajib membagikan tablet tambah darah kepada teman-temanya setiap minggu,” terang Evelyn kepada Warta Pendidikan beberapa hari lalu.
Masih menurut Evelyn, kalau asupan gizi seimbang, tidak masalah bila tidak mengonsumsi tablet penambah darah itu. Namun sebaliknya, jika asupan gizi tidak seimbang, maka khusus remaja putri, apalagi saat menstruasi,butuh tablet penambah darah dan zat besi yang cukup.
Reporter: Viktor Rema Gare