344 Siswa SMP Frater Maumere Unjuk Kebolehan di Pentas Praktik Seni

Berita Daerah166 Dilihat

WPdotCOM, Maumere, NTT — “Umur manusia itu singkat, tetapi seni sepanjang hayat“. Ungkapan itu terdengar dengan suara melengking penuh wibawa di hadapan semua warga SMPK Frater Maumere-Flores-NTT, Sabtu (14/3).

Bertempat di halaman tengah sekolah itu, semua warga SMPK Frater Maumere-Flores-NTT memadati lapangan menyaksikan Pentas Praktik siswa setempat.

Di hadapan siswanya, Fr Herman Kepala SMP Katolik Frater Maumere, memberikan refleksi sebelum membuka kegiatan Pentas Praktik bagi 344 siswa di sekolah yang dipimpinnya. Ia mengatakan, dalam sejarah perjalanan sekolah yang sudah berusia 61 tahun itu, seni telah menjadikan lembaga tersebut tetap memikat dan hidup. Seni telah menjadi daya pikat dan cahaya bagi masyarakat sekitar dan Nusantara.

“Seni indah yang kalian tampilkan hari ini, akan tetap hidup sampai kapanpun. Seni yang kalian kemas ini, juga sebagai wadah untuk memupuk dan memperkuat pendidikan karakter. Karena tampilan kalian pagi ini, semuanya melalui kerjasama yang kompak dan harmonis. Di panggung ini bukti ada kerjasama di antara kalian,” terangnya menyemangati siswa.

Fr Herman kembali menjelaskan, di dalam kerjasama banyak nilai-nilai karakter yang muncul, seperti rasa tanggungjawab, ulet, rajin, cinta tanah air, serta karakter lainnya.

“Frater dan semua guru bangga dengan kreativitas ini. Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya bersama guru-guru rumpun seni. Kalian telah menampilkan yang terbaik. Mulai dari persiapan, sampai dengan tampilan hari ini,” pujinya.

Mengakhiri sambutannya Fr Herman mengatakan, kegiatan ini juga dibuat untuk siswa kelas tujuh dan delapan. Lingkungan sekolah yang sangat luas, sehingga semua bisa tampil leluasa. Dari tahun ke tahun seni tetap hidup.

“Tahun depan tidak boleh sama seperti hari ini. Harus muncul kreasi atau ide-ide baru yang lebih baik,” imbuhnya.

Ketua pelaksana kegiatan pentas praktik kelas 9, Marlen Elenora Mogi, S.Pd, dalam laporannya mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah sebagai bagian program kerja dalam kurikulum pemerintah, mengeksplorasi bakat anak, dan mewujudkan program kerja sekolah jangka pendek dan menengah. Serta sebagai implementasi rencana strategis Yayasan Mardi Wiyata Malang sampai tahun 2027.

“Kegiatan pentas praktik ini diikuti oleh dua kelompok seni. Yaitu, seni musik yang terdiri dari 27 kelompok, mengambil bidang seni vokal solo, duet, vokal grup, gitar solo, musik Ukulele, musik tradisional, serta tarian daerah, dan seni teater,” jelas Marlen.

Masih menurut Marlen, kelompok kedua adalah seni rupa. Ada seratus siswa yang mengambil seni lukis dan desain grafis. Isi materi baik seni rupa, seni musik, dan seni teater merupakan keragaman budaya daerah Nusa Tenggara Timur. Sementara untuk seni rupa, melukis dan desain grafis, mengambil budaya dan alam daerah atau lokalitas sebagai objeknya.

“Semuanya dengan maksud menggali dan mengembangkan potensi budaya daerah. Acara pentas praktik disaksikan oleh 1.120 siswa, 75 guru, pegawai, dan karyawan sekolah. Juga turut dihadiri orang tua dan wali siswa.

Saat dipantau langsung oleh media ini, acara berjalan menarik dan meriah. Untuk memperlancar acara dibawakan langsung oleh siswa sendiri. Para juri yang dihadirkan pun terlihat sibuk dengan tugasnya memberikan penilaian untuk masing-masing bagian pentas praktik yang ditampilkan.

Reporter: Adrianus Bareng, S.Pd.

Editor: d’

Blibli.com
Blibli.com

Tinggalkan Balasan