PTK Bukan Sekedar Formalitas Kenaikan Pangkat, Juga Bekal Guru dalam Pembinaan Berkelanjutan

Literasi40 Dilihat

WPdotCOM, Padangpanjang – Di tengah padatnya tugas mendidik dan mengampu bidang mata pelajaran masing-masing, kewajiban guru untuk melakukan penelitian tindakan (action research) tidak dapat ditinggalkan.

Selain merupakan beban yang termuat dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), beban melaksanakan penelitian tindakan sebenarnya juga merupakan upaya peningkatan kualitas guru itu sendiri.

Demikian hasil Diskusi Literasi di P3SDM Melati yang digelar di Kota Padangpanjang kemarin malam. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah guru yang diundang oleh tuan rumah. Kehadiran mereka selain kebutuhan informasi terkait penyusunan laporan PTK, juga membutuhkan bimbingan tentang pemilihan topik dan masalah yang layak dijadikan bahan penelitian.

Salah seorang guru madrasah di kota dingin itu mengatakan, selama ini informasi tentang tatacara pelaporan dan penyusunan PTK masih simpang-siur. Banyak pendapat yang berbeda dari berbagai elemen yang selama ini dihadirkan oleh kelompok-kelompok guru dalam hal penyusunan laporan PTK.

“Selama ini kami tidak mendapatkan bimbingan yang benar-benar bisa membantu dalam penyusunan laporan PTK. Selalu saja berbeda yang dijelaskan narasumber-narasumber yang didatangkan,” demikian ujar peserta diskusi.

Menjawab hal itu, Nova Indra pimpinan lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM)  Melati menjelaskan, seharusnya tidak perlu terjadi perbedaan pemahaman tentang penyusunan laporan PTK. Karena dalam aturan yang ada, telah jelas bagaimana teknik penyusunannya. Begitu juga tentang bagaimana proses menjurnalkan hasil laporan PTK tersebut.

“Guru tidak boleh dibodohi. Karena itu, guru juga harus cerdas dalam memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan kewajibannya. Untuk laporan PTK, semua sudah jelas dalam aturan yang diterbitkan oleh pihak kementerian,” terangnya.

Selain itu kata Nova, pelaksanaan penelitian tindakan sebenarnya juga menjadi dasar pembinaan peserta didik secara berkelanjutan. Apabila seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya, maka hasil dari penelitian itu akan menjadi bahan kajian oleh guru kelas selanjutnya.

“Misalnya seorang guru kelas IV SD melakukan penelitian tindakan tentang materi tertentu. Dari hasil penelitian itu, akan terlihat data peserta didik baik dari sisi kemampuan, daya serap, maupun hal lain serupa karakter. Data tersebut, ketika peserta didik naik ke kelas selanjutnya, maka guru yang menerimanya di kelas berikutnya itu dapat menggunakan data penelitian yang dibuat oleh guru kelas IV. Begitu juga untuk kelas-kelas lainnya di seluruh jenjang pendidikan. Jadi akan ada data yang bisa digunakan untuk pembinaan berkelanjutan terhadap peserta didik,” terang Nova.

Masih menurut Nova yang juga peneliti di bidang peningkatan mutu pendidikan itu, selama ini penelitian tindakan terkesan sebagai formalitas kenaikan pangkat. Padahal keberadaan penelitian tindakan yang dilakukan guru, sangat besar manfaatnya bagi peningkatan kualitas peserta didik.

“Mencermati hal itu, setiap kepala sekolah perlu mendorong guru-gurunya untuk melakukan  penelitian tindakan. Baik guru ASN maupun non-ASN,” pungkasnya. (ist)

Blibli.com
Blibli.com

Tinggalkan Balasan