Majalah Sekolah Jadi Alternatif Atasi Krisis Literasi di Kalangan Peserta Didik

ARTIKEL ILMIAH129 Dilihat

WPdotCOM — Pemerintah saat ini sedang menggiatkan tentang titerasi. Latar belakang dikembangkannya literasi, melihat hasil PISA Indonesia dibandingkan dengan negara lain.

Menurut data tersebut, Indonesia berada nomor ketiga dari bawah. Penurunan hasil tes PISA merupakan cerminan dari kebijakan pendidikan yang ‘tidak bijak’.

Tes PISA berguna untuk mengukur dan mengevaluasi sistem pendidikan.  Ada tiga kemampuan yang dinilai, yaitu membaca, matematika dan sains. Khusus di bidang literasi, tidak hanya membaca dan menulis, tapi bagaimana memahami teks untuk memecahkan masalah dengan berpikir kritis.

Gerakan literasi tidak bisa hanya diharapkan dari pemerintah, namun harus tumbuh dari sekolah secara mandiri. Bila ingin mengajak siswa memiliki kemampuan literasi yang bagus, maka  dibiasakan sejak dini.  Guru hendaknya bisa menstimulus siswa untuk mengembangkan kemampuan literasinya. Untuk itu, tentu saja guru juga harus memberikan contohnya. Guru dan siswa juga bisa berkolaborasi dalam literasi, di antaranya dengan menerbitkan majalah sekolah.

Gerakan literasi di SMAN 2 Padang Panjang mulai terasa menggeliat. Khususnya di kalangan guru SMAN 2. Hal itu dibuktikan oleh beberapa orang guru sudah mengikuti Pelatihan menulis bekerjasama dengan Kemenag Padang Panjang. Dan baru-baru ini, diadakan pelatihan menulis bekerjasama dengan Warta Pendidikan. Bersama Nova Indra sebagai narasumbernya, owner dari Warta Pendidikan dan pimpinan P3SDM Melati.

Nantinya diharapkan majalah sekolah yang sedang dirancang oleh sekolah ini akan tayang per triwulan.  Ke depannya, SMAN 2 Padang Panjang mempunyai sebuah majalah yang ber-ISSN (International Standart of Serial Number) yang berlaku global dan diterbitkan secara berkala dan berkelanjutan. Kehadiran majalah tersebut, akan memajukan literasi dan budaya menulis bagi guru dan sisiwa. Bisa dimanfaatkan sebagai wadah publikasi semua karya siswa dan guru.

Majalah sekolah  yang bernama  “The Smanders”, rencananya akan terbit perdana pada April 2020.  Misi Majalah “The Smanders” ini adalah untuk pengembangan GLS, sebagai wadah kreatifitas siswa di bidang literasi menulis, dan media publikasi karya tulis ilmiah (KTI) guru, serta media informasi sekolah

Setiap sekolah tentu saja pantas mempunyai wadah informasi. Yang berguna untuk menginformasikan semua kegiatan-kegiatan sekolah. Publikasi kegiatan sekolah pun diharapkan bisa  link dengan website sekolah dan majalah sekolah.  Majalah sekolah yang ber-ISSN juga diikat oleh aturan Dewan Pers  serta Undang-undang  Jurnalistik. Sehingga harus punya struktur keredaksian yang lengkap dan job description yang jelas.

Format isi majalah “The Smanders” di antaranya adalah KTI guru, profil tokoh pendidikan, karya tulis siswa, berita pendidikan, dan karya sastera.

Ke depan, tidak akan ada lagi krisis literasi. Semua warga sekolah bersama-sama mengembangkan budaya literasi. Siswa dan guru turut mempersembahkan karya dalam majalah sekolah “The Smanders”. Maju bersama, hebat semuanya. Semoga The Smanders jaya selalu.

Penulis: Laily Syaadah (Guru SMAN 2 Padangpanjang, Sumbar)

Blibli.com
Blibli.com

Tinggalkan Balasan