WPdotCOM — Saat ini virus corona atau yang dikenal dengan nama Covid-19 telah mewabah di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia.
Virus yang berasal dari Kota Wuhan itu, telah membuat ribuan orang terjangkiti, bahkan sudah banyak yang meninggal karenanya. Berdasarkan sumber informasi yang terbaru di Indonesia, sebanyak 369 orang sudah kena terpapar Covid-19, dan sebanyak 32 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sehubungan dengan kondisi saat ini, di mana pasien yang terpapar Covid-19 setiap hari terus bertambah. Maka pemerintah telah menetapkan kebijakan tanggap darurat sampai tanggal 29 Mei 2020. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Dalam hal ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun telah mengeluarkan kebijakan bahwa daerah yang terdampak Covid-19, pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi dilakukan di rumah masing-masing. Hal ini bukan berarti siswa diliburkan, tetapi pembelajaran tetap berjalan.
Pembelajaran di rumah, bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang ada melalui pembelajaran daring atau online. Pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru, bisa dengan menggunakan berbagai macam media di antaranya bisa menggunakan group WhatsApp, Goegle Classroom, aplikasi Edmodo, atau yang lainnya.
Seperti pembelajaran kewirausahaan, bisa dilakukan melalui pembelajaran online. Di mana siswa diberi tugas untuk membuat produk secara kreatif dan inovatif di rumah masing-masing, kemudian hasilnya sekaligus dipasarkan juga melalui media yang sama. Dengan demikian, walaupun pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka di sekolah, diharapkan siswa tetap mendapatkan haknya.
Hanya saja, sekarang yang jadi permasalahan adalah bahwa di satu sisi kebijakan pemerintah pusat menetapkan siswa belajar di rumah atau di tempat tinggal masing masing, di sisi lain guru tetap harus berada ke sekolah. Padahal ketika guru berangkat dari rumah ke sekolah, tentunya bertemu dengan banyak orang. Bisa saja orang yang ditemui tersebut sedang terpapar Covid-19. Belum lagi ketika berada di sekolah, juga berkumpul banyak sejawat yang kemungkinan juga terpapar virus tersebut.
Siapa yang memikirkan keselamatan guru pada masa yang tidak nyaman ini? Apalagi di Kota Malang, sudah dinyatakan sebagai salah satu zona merah sebaran Covid-19. Dimana para pemangku kepentingan yang berpihak pada guru?
Penulis: Utari (Guru SMKN 1 Batu Jawa Timur)