WPdotCOM, Ngada NTT – Pengurus Kwarcab Pramuka Kabupaten Ngada memutuskan Jambore Pramuka tingkat Kwarcab Kabupaten Ngada ditunda. Penundaan tersebut hingga waktu yang belum ditentukan.
Kegiatan itu sedianya akan dilaksanakan tanggal 27 April sampai 1 Mei 2020 di lokasi perkemahan Kompleks Pastoran Gereja Jerebuu, seputaran SMPK Yos Soedarso.
Penundaan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada Drs. Vinsensius Milo, MM, atau yang biasa disapa Sensi dalam kegiatan rapat pemantapan panitia Jamcab Pramuka di Aula Setda Ngada tanggal 20 Maret 2020.
Dalam Sambutan, Sensi mengatakan, Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada, sangat mendukung kegiatan Pramuka, diharapkan sekolah-sekolah berpartisipasi dengan caranya masing-masing agar anak-anak aktif dalam kegiatan Pramuka, karena pramuka salah satu kegiatan yang sangat strategis untuk pembentukan karakter anak.
Lebih lanjut kata Sensi, peran guru sekarang dalam kegiatan pembelajaran dapat diganti dengan IT. Tetapi peran guru yang tidak tergantikan adalah pembentukan karakter anak, salah satunya melalui kepramukaan.
Di hadapan Kamabigus, peserta rapat pemantapan panitia itu Sensi juga menjelaskan, terhadap segala kegiatan apapun yang mengumpulkan orang banyak, mulai pada hari Jumat, 20 Maret 2020, Dinas Pendidikan telah mengeluarkan surat edaran sebagai tindak lanjut dari surat Bupati Ngada.
“Surat Edaran itu berisi, semua sekolah merumahkan bukan meliburkan siswa. Siswa dirumahkan untuk belajar di rumah selama 14 hari ke depan sesuai dengan instruksi gubernur NTT, dalam upaya preventif terhadap Covid-19,” jelasnya.
Selama siswa dirumahkan kata Sensi lagi, guru mata pelajaran memberikan kegiatan pembelajaran secara online atau offline, atau tugas tugas lai. “Sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pertanggungjawaban kita, dari tugas-tugas atau kegiatan siswa selama dirumahkan, sampai masuk sekolah kembali.”
Dalam rangka menjaga stabilitas saat siswa dirumahkan kata Sensi lagi, sekaligus persiapan menghadapi ujian nasional pada bulan April nanti, pihak Dinas tetap bekerja sama dengan polisi Pamong Praja untuk melakukan pemantauan di lapangan.
Sementara itu, dalam rapat yang sama, Ketua Kwarcab Ngada, Wilifridus Adjo, yang biasa dipanggil Kak Wili mengatakan, ada surat tentang penghentian sementara kegiatan kepramukaan yang melibatkan banyak orang. Baik di tingkat Kwarnas maupun Kwarda, sampai Kwarcab.
“Maksud dari penyampaian saya kepada kita semua, pertama untuk panitia lokal supaya jangan salah paham bahwa saya tidak serius mengurus ini, sama sekali bukan. Tapi ini saya mau memberi tahu bahwa, teman-teman setuju atau tidak setuju dalam pertemuan ini, saya harus umumkan bahwa kegiatan JamCab ditunda sementara waktu sampai persoalan virus Corona selesai. Status kita bukan dibatalkan tetapi ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan, persiapan di sekolah-sekolah tetap dilaksanakan,” terangnya.
Ia menyampaikan, ada surat resmi dari Kwarda yang intinya menindaklanjuti surat dari Kwarnas. Namun walaupun ditunda, proses administrasi JamCab tetap dilaksanakan.
”Panitia hasil kolaborasi antara panitia lokal dan panitia Kwarcab telah dibentuk. Kegiatan Jamcab kali ini konsepnya berbeda dengan JamCab ke-1 tahun 2014 di Malanuza. Pada kegiatan Jamcab kali ini, kita menggunakan metode pembelajaran Merdeka”.
Hal senada juga disampaikan Kak Lin, salah satu pengurus Kwarcab yang juga panitia, kegiatan selama lima hari, model kegiatan benar-benar kita mengikuti instruksi Menteri Pendidikan, yaitu merdeka belajar,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Kak Lin, setiap peserta atau utusan membawa satu kegiatan. Setelah kegiatan Jamcab selesai, para peserta pulang membawa sepuluh kegiatan. Sehingga selama kegiatan Jamcab, peserta yang satu mengajar peserta yang lain, bukan pembinanya”, demikian kata Kak Lin.
Reporter: Viktor Rema Gare