WPdotCOM, Jakarta — Selama masa darurat Coronavirus Disease (Covid-19), Kemdikbud terus memperbesar dukungan mitra swasta guna menyukseskan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan platform teknologi.
Atas hal itu Mendikbud Nadiem Makarim mengapresiasi kinerja yang telah dilaksanakan jajarannya dan juga dukungan sektor swasta dalam merespon bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.
“Saya sangat menghargai kerja keras teman-teman Kemendikbud dan juga dukungan para operator telekomunikasi yang telah memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar jarak jauh secara daring (dalam jaringan), dengan memberikan akses internet gratis kepada pelajar, guru, dan dosen,” demikian ujar Nadiem, Kamis (26/3) di Jakarta.
Ia mengakui, besarnya tantangan pembelajaran daring dalam darurat Covid-19. Dalam situasi yang tidak mudah ini, tidak semua pembelajaran daring yang dilakukan sekolah akan optimal.
“Memang tidak semua daerah punya akses dan koneksi internet yang baik. Jadi ini merupakan suatu hal yang menantang. Tetapi kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama ke depan memastikan sekolah bisa menyelenggarakan pembelajaran daring,” ungkap Nadiem.
Lebih lanjut ia menjelaskan, masyarakat dapat mengakses laman khusus terkait dengan penanganan Covid-19 di sektor pendidikan dan kebudayaan melalui laman https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/.
“Masyarakat dapat menemukan berbagai aplikasi pembelajaran daring yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran di rumah. Kemudian ada surat edaran, panduan, serta kumpulan informasi, video, dan infografik yang dapat membantu edukasi pencegahan penularan Covid-19,” terang Nadiem.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Plt. Dirjen PAUD Dikdasmen) Harris Iskandar mengimbau para Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) membuat aturan lebih detail tentang metode pembelajaran di rumah selama masa pandemik Covid-19.
Menurutnya, perlu ada penekanan kembali dari Kadisdik agar metode belajar di rumah tidak hanya terpaku pada capaian akademik ataupun fokus pada kemampuan kognitif saja. Guru dan orang tua juga harus memberikan pendidikan yang bermakna, termasuk memahami pandemik Covid-19.
“Harus disampaikan ke anak sehingga dia paham. Berikan pendidikan yang bermakna,” pesannya.
Menurut Harris, perlu kreativitas guru dan orangtua dalam mengekplorasi cara belajar anak. Terlebih, karena banyak kendala fasilitas teknologi dan koneksi internet. “Kami sarankan pendidikan kecakapan hidup untuk dieksplorasi, sehingga tidak harus belajar secara daring,” ujar Harris.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Dikti), Nizam menjelaskan dengan menggunakan metode pembelajaran daring, dosen dan mahasiswa dapat tetap menjalankan proses perkuliahan tanpa harus bertatap muka secara langsung di kelas. Ini juga merupakan tindak lanjut arahan presiden dalam pencegahan penyebarluasan Covid-19 dengan melakukan social distancing, salah satunya melalui belajar dari rumah.
“Pembelajaran dari rumah dapat dilakukan secara sinkronis melalui penggunaan video conference maupun asinkronis dengan email atau berbagai macam aplikasi chat atau pesan. Materi pembelajaran dapat memanfaatkan berbagai sumber daring yang sudah tersedia,” jelas Nizam.
Beberapa hal penting yang harus disiapkan oleh perguruan tinggi di antaranya, pertama, kampus harus berbenah dengan mulai meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran daring seperti infrastruktur, LMS, dan repositori yang memadai. Kedua, kampus harus mampu mengubah budaya dosen dan mahasiswa. “Misalnya, dosen harus mampu menyiapkan media dan konektivitas yang mendukung pembelajaran daring,” ujar Nizam.
Nizam mengapresiasi adanya peningkatan kampus yang menggunakan metode pembelajaran daring. Menurutnya, Ditjen Pendidikan Tinggi akan mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran daring lebih luas melalui sinergi dengan Kominfo dan provider layanan telekomunikasi.
Masyarakat bisa mengakses beragam konten dan mata kuliah jarak jauh melalui platform Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (SPADA) yang disiapkan bersama Ditjen Pendidikan Tinggi dengan berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. SPADA dapat diakses melalui https://spada.kemdikbud.go.id/. Platform ini juga telah dicatat sebagai platform pembelajaran jarak jauh nasional di Indonesia oleh UNESCO. (SP)