SEBUAH RENUNGAN
:untuk anak didikku
adakah tengiang di telingamu
jeritan yang melelahkan
meneriakkan getir, dan
pahitnya kehidupan
atau, pernahkah
terlintas di benakmu
erangan panjang kesakitan
menyiksa relung
persendian
tiga tahun teramat panjang, nak
banyak cerita telah engkau lalui
berbagi suka dan duka
berbaur dalam tindak
dan tutur
sedih, bahagia
marah, benci, dendam
kadang kata jengkelkan jiwa
masih pantaskah engkau beroleh maaf
dari seorang guru pada anak didiknya
bukanlah maaf penguasa
pada rakyat jelata
“maaf seorang guru adalah butiran embun di pagi hari
penyejuk jiwa pendamai rasa”
nak,
dalam masa itu
banyak lorong telah engkau lewati
terkadang samar dan kelabu
namun, masih ada secercah sinar
di antara gelap menggulita
raihlah…
sinar itu
tuntun jalanmu
agar esok gemilang
ambil kemudi arungi samudera
patrikan dalam jiwa pacu laju kereta
rebut jiwamu, kepribadianmu
yang pernah tercampak
di sudut lorong
bawah
sadar
mu
pergilah!
tak perlu bertahan lebih lama
kembalilah nanti
membawa
bakti
Penulis: Rabiyatul Adawiyah (Guru SMAN 2 Padangpanjang)
Komentar