Hati-hati! Jangan Sembarangan Menggunakan dan Membuat Disinfektan

ARTIKEL ILMIAH98 Dilihat

WPdotCOM — Miris melihat kejadian akhir-akhir ini. Beredar di media sosial dan grup2 aplikasi berbalas pesan, tentang pembuatan dan penggunaan disinfektan yang salah kaprah.

Beredar masif  di dunia maya bagaimana pembuatan disinfektan dengan mencampurkan pemutih pakain dan pembersih lantai dalam satu wadah tanpa memperhatikan kadar dan keamanan cara pembuatannya. Masyarakat kadang lupa bahwa bahan-bahan tersebut adalah unsur kimia yang beresiko.

Bahkan, yang beredar di tengah-tengah warga adalah cara pembuatan yang salah kaprah, tanpa menggunakan masker dan sarung tangan plastik. Begitu pula cara penggunaan yang salah dengan menyemprotkan pada bagian tubuh manusia melalui bilik disinfektan atau chamber.

Sebagian orang; tanpa dasar pengetahuan yang cukup tentang proses kimia, meyakini mampu membunuh virus yang menempel pada tubuh seseorang.

Disinfektan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah bahan kimia (seperti lisol, kreolin) yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik, membasmi kuman penyakit. Bahan pemutih yang biasa digunakan untuk pembuatan disinfektan, mengandung natrium hipoklorit.

Natrium hipoklorit adalah senyawa kimia dengan rumus NaClO, terdiri dari kation Na+ (natrium) dan sebuah anion hipoklorit (ClO-). Ia dapat dianggap sebagai garam natrium dari asam hipoklorida. Bila dilarutkan dalam air, biasanya dikenal sebagai pemutih atau cairan pemutih. Natrium hipoklorit sering digunakan sebagai disinfektan atau agen pemutih. Nah, dari defenisinya saja jelas bahwa disinfektan adalah bahan kimia.

Untuk pembuatan disinfektan, ada dosis dan cara pembuatan  yang sesuai dengan standar WHO. Kadar pemutih atau disinfektan yang beredar di pasaran, sekitar 5,25%. Sedangkan kadar yang aman digunakan adalah 0,5%. Dalam praktek pembuatannya dilakukan pengenceran supaya menghasilkan konsentrasi 0,5% menggunakan labu ukur, gelas kimia, dan corong.

The Center for Disease Prevention and Control (CDC), merekomendasikan jika tidak memiliki alat-alat kimia, untuk mencampur pemutih pakaian dengan air dengan perbandingan 1:10. Contohnya:

  1. Bacyclin Lemon: Bahan aktif sodium hypochlorite 5,25%, cara pengenceran; 20ml per 1 liter air.
  2. Bayclin regule: Bahan aktif sodium hypochlorite 5,25%, cara pengenceran 20ml per 1 liter air.
  3. Proklin  pemutih : Bahan aktif sodium hypochlorite 5,25%, cara pengenceran 20ml per 1 liter air.
  4. Soklin pemutih : Bahan aktif sodium hypochlorite 5,25%, cara pengenceran 20ml per 1 liter air.

Penggunaan cairan disinfektan yang aman, adalah pada benda-benda mati. Sementara penyebaran Covid-19, diketahui berasal dari droplet si penderita. Droplet yang berasal dari si penderita, jika mengenai permukaan logam atau permukaan kertas akan bertahan beberapa jam dan hari.

Untuk mencegah penyebaran virus Corona, disinfektan disemprotkan atau dilap pada permukaan meja, gagang pintu, pintu lift, escalator.  Berguna untuk mematikan patogen virus dan menguraikan protein pada virus, yang mungkin saja terdapat pada permukaan barang atau area.

Seandainya cairan disinfektan ini digunakan pada manusia, dapat menyebabkan kerusakan jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek di antaranya rasa terbakar, batuk, sulit bernafas. Kontak dengan kulit dan mata akan menyebabkan iritasi dan nyeri. Bila cairan disinfektan tertelan, dapat menyebabkan nyeri perut, rasa terbakar, gangguan elektrolit dan asidosis metabolik. Sedangkan efek jangka panjang, berupa iritasi parah pada saluran pencernaan, kerusakan jaringan dan edema paru.

Pertolongan pertama jika seseorang terkena, terhirup dan tertelan cairan disinfektan, di antaranya cuci mulut dengan air mengalir, istirahatkan dengan posisi setengah tegak. Jika mengenai mata, cuci dengan air sebanyak mungkin sehingga tidak ada residu tidak tertinggal.

Karena itu, bila tidak memiliki cukup pengetahuan tentang zat kimia, lebih baik hindari pembuatan bahan-bahan disinfektan. Bijaklah menyaring informasi, jadilah  netizen yang smart, dan jangan latah atau mudah ikut-ikutan.

Referensi: 

  1. KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia)
  2. katalog LK.POM.go.id
  3. http://toxinz.com/spec/2695002
  4. http://www.powellfab.com/technical_information/sodium_hypochlorite
  5. https://beritabeta.com/info-sehat/membuat-sendiri-disinfektan-dengan-larutan-pemutih/

Penulis: Laily Syaadah (Guru Mapel Kimia SMAN 2 Padangpanjang)

Blibli.com
Blibli.com

Tinggalkan Balasan