WPdotCOM — Secara ringkasnya, standar ini adalah upaya untuk memberikan panduan (yang berupa persyaratan) kepada organisasi pendidikan baik formal maupun non formal dalam mengatur sistemisasi manajemennya.
Pada pendahuluannya, standar ini kembali menegaskan bahwa fungsi panduan ini adalah sebagai alat manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi pendidikan.
Yang spesial dari standar ini adalah sasaran yang dinginkan, yaitu: 1) Persyaratan dari peserta didik, penerima manfaat lainnya, staff (tenaga pendidik dan tenaga kependidikan) dan pelanggan terpenuhi; 2) Secara bersamaan, interaksi dengan pihak terkait dinaikkan pada level yang lebih tinggi.
Penegasan poin ke dua pada sasaran di atas, tidak didapatkan pada standar ISO 9001. Hal ini akan berdampak pada kebijakan, ruang lingkup penerapan sistem dan dokumentasinya. Selain itu, manfaat yang dapat dipetik ketika telah menerapkan sistem ini adalah: 1) Keselarasan yang lebih baik antara Sasaran, strategi dan program dengan kebijakan termasuk didalamnya adalah visi dan misi. 2) Dapat memenuhi tanggungjawab sosial untuk menyediakan pendidikan yang inklusif dan terbuka bagi siapapun serta mampu melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dan melakukan penelitian sebagai manivestasi tanggungjawab sosial. 3) Organisasi pendidikan mampu memberikan respon yang efektif dan mampu menyediakan pendidikan yang memenuhi kebutuhan seluruh peserta didik termasuk yang berkebutuhan khusus, peserta didik jarak jauh serta memberikan kesempatan untuk terus belajar (long life education). 4) Membuat proses-proses yang konsisten serta alat evaluasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. 5) Meningkatnya kredibilitas organisasi pendidikan. 6) Menunjukkan komitmen organisasi pendidikan yang kuat dalam menyelenggarakan praktik pendidikan yang efektif. 7) Menggunakan sistem ini sebagai alat untuk membentuk budaya pengembangan organisasi pendidikan. 8) Harmonisasi antar standar pendidikan yang berlaku baik regional, nasional maupun standar-Internasional. 9) Partisipasi yang lebih dari para pihak yang berkepentingan (stake holder). 10) Stimulus bagi terciptanya keunggulan dan inovasi.
Siapa yang bisa menerapkan standar ini?
Standar ini dapat diterapkan oleh organisasi manapun yang menggunakan kurikulum untuk meningkatkan kompetensi melalui pengajaran, pembelajaran atau penelitian. Seperti standar ISO versi lainnya, standar ini tidak mempersyaratkan besar/kecilnya organisasi untuk menerapkannya. Jadi, organisasi formal maupun non formal kecill maupun besar dapat menerapkan dan tersertifikasi dengan standar ini.
Kita ambil contoh lembaga formal semisal sekolah, mulai dari sekolah Pendidikan Usia Dini (PAUD), TK, SD, SMA, SMK, MA, Universitas, BLK dan lain sebagainya. Atau lembaga non formal semisal, bimbingan belajar, lembaga training, lembaga kursus-kursus singkat, atau bahkan persuhaan yang didalamnya terdapat devisi pengembangan SDM dan mempunyai kurikulum dalam pelaksanaannya, bisa menerapkan dan tersertifikasi ISO 21001:2018 ini.
Sebenarnya IOS (international organization for standardization) sebelum mengeluarkan versi 21001 ini, telah membuat standar yang digunakan untuk lembaga pendidikan, namun khusus untuk lembaga pendidikan non formal. Standar lengkap tersebut adalah sebagai berikut: 1) ISO 29990:2010, Learning services for non-formal education and training — Basic requirements for service providers. 2) ISO 29993:2017, Learning services outside formal education – Service requirements, berfokus pada penyediaan layanan pendidikan dalam arti umum. 3) ISO 29991:2014, Language learning services outside formal education – Requirements, ditujukan untuk organisasi yang hanya menyediakan kursus bahasa atau bersama kursus lain. 4) ISO 29994, Learning services outside formal education – Additional requirements for distance learning.
Kemudian terdapat dua panduan untuk mengimplementasikan standar-standar di atas, yaitu: 1) ISO 29992, Assessment of outcomes of learning services – Guidance. Fokus standar ini adalah pada penilaian hasil belajar. 2) ISO 29995, Learning services outside formal education – Terminology . Fokus standar ini adalah untuk memfasilitasi pemahaman tentang istilah dan definisi layanan pendidikan.
Standar-standar tersebut di atas, dapat diimplementasikan sendiri-sendiri ataupun diintegrasikan tergantung pada sasaran, konteks dan peraturan yang berlaku.
Contoh kombinasi penerapan dari standar-standar di atas (Sumber : iso.org; Transitioning from ISO 29990)
Bagaimana mengimplementasikan ISO 21001:2018?
Setidaknya strategi implementasi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Implementasi sistem ini selalu diawali dengan proses membangun dokumentasi, sosialisasi kemudian implementasi. Prosesnya memang tidak instan, maka dibutuhkan komitmen yang kuat, komunikasi yang lancar dan kontrol yang menyeluruh pada setiap tahapannya.
Penulis: Imam Ma’ruf Ibnu Khoiri (ISO Consultant and Trainer)