WPdotCOM, Jakarta — Pembelajaran dengan media daring belum dapat dipastikan hingga kapan. Selama pandemi Covid-19 belum berakhir, maka kemungkinan akan terus dilangsungkan dengan sistem online.
Untuk itu pemerintah telah menyiapkan sejumlah skenario sehingga anak Indonesia dapat tetap memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas. Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono menyebutkan, ada 3 (tiga) skenario yang telah disiapkan. “Skenario pertama adalah skenario optimis yakni sekolah dibuka kembali akhir bulan Juli atau pertengahan Agustus,” demikian katanya saat memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Masuk Kembali ke Sekolah melalui telekonferensi di Jakarta, Jumat (1/5).
Skenario kedua adalah pesimis, apabila Covid-19 berakhir sampai penghujung 2020, maka akan tetap menggunakan pembelajaran daring. Dengan fokus ke daerah yang tidak mendapatkan akses listrik dan internet melalui kerja sama evaluasi jaringan TVRI.
“Skenario ketiga yaitu, apakah dimungkinkan mengubah awal tahun pembelajaran baru di bulan Januari 2021,” ungkap Agus.
Namun demikian, mengacu pada arahan pemerintah untuk kemungkinan membuka kembali layanan pendidikan, maka tetap harus menjalankan protokol Covid-19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag) juga agar menghitung total kebutuhan masker dan ketersediaan fasilitas cuci tangan.
Selain itu, perlu mendata sekolah yang tidak dapat menjangkau internet untuk dilaporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Nantinya, Kominfo agar dapat memastikan Palapa Ring yang telah dibangun mampu menjangkau 46 ribu satuan pendidikan yang belum memiliki akses jaringan internet dan listrik.
“Intinya kita harus memastikan semua anak mendapatkan layanan pendidikan karena mencerdaskan anak bangsa merupakan amanat Undang-Undang,” pungkas Agus. (red/kominfo/pmk)