WPdotCOM, Kota Padang – Rencana pembukaan sekolah kembali di wilayah zona hijau pada awal tahun ajaran baru nanti atau tepatnya pertengahan Juli mendatang, menyisakan tanda tanya.
Bila jadwal pembukaan sekolah tidak sama, apakah skenario yang disiapkan pemerintah juga tidak akan sama untuk daerah atau wilayah yang masih terjangkit wabah? Bila hal itu terjadi, bagaimana nasib tahun pelajaran baru 2020/2021?
Mencermati semua itu, Aliardi, salah seorang pemerhati pendidikan di Sumatera Barat menyatakan keraguannya pada kondisi yang sedang berkembang. Menurutnya, seharusnya pemerintah konsisten untuk satu jenis keputusan saja.
“Jadi, bila memang ada daerah atau wilayah yang sudah aman dengan status zona hijau, tentunya kabar sekolah kembali akan dibuka adalah hal yang menyenangkan bagi kita semua. Namun perlu diingat, sebaiknya pemerintah memutuskan bahwa pembukaan sekolah pada Juli nanti di zona hijau adalah melanjutkan semester hingga akhir tahun,” ujarnya kepada Warta Pendidikan, Minggu (10/5).
Menurutnya, penetapan tahun pelajaran baru sudah harus ada dari sekarang. Jangan hanya karena melihat kemungkinan-kemungkinan saja. Tapi perlu memberi kepastian dengan kebijakan nasional yang bisa jadi pegangan semua pihak.
“”Akan sulit kalau tahun pelajaran baru tetap dibuka secara bersamaan di Juli mendatang dengan kondisi wilayah yang berbeda. Di zona hijau ya, tidak masalah. Sementara di zona merah yang masih Belajar dari Rumah (BdR), apakah siswa barunya juga langsung BdR? Persepsi ini penting ditelurkan dalam kebijakan nasional,” imbuhnya.
Seperti diberitakan awal Mei lalu, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono menyebutkan, ada 3 (tiga) skenario yang telah disiapkan. Skenario pertama adalah skenario optimis yakni sekolah dibuka kembali akhir bulan Juli atau pertengahan Agustus. Skenario kedua adalah pesimis, apabila Covid-19 berakhir sampai penghujung 2020, maka akan tetap menggunakan pembelajaran daring. Sementara skenario ketiga yaitu, apakah dimungkinkan mengubah awal tahun pembelajaran baru di bulan Januari 2021. (*/tim)