WPdotCOM — Di tengah pandemi Covid-19 yang kian mengacaukan berbagai aspek dalam kehidupan, tentunya menjadi momok dan menyebabkan keterbatasan ruang untuk berkembang. Namun bukan berarti kita menjadi remaja yang pasif.
Banyak hal yang dapat dilakukan di rumah untuk mengembangkan bakat, minat, dan berinovasi secara bebas. Misalnya, kita dapat melakukan aktivitas olahraga, menulis, dan lainnya yang akan mengasah skill sebagai modal di masa yang akan datang.
Kegiatan seminar online pun menjadi salah satu pilihan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan memperluas pergaulan dengan dunia luar, walaupun hanya dalam cakupan online. Kita juga bisa dapatkan sertifikat yang pastinya sangat berguna kapanpun dan dimanapun kita berpijak nanti. Selain seminar online, kita juga bisa mengikuti berbagai kompetisi online.
Bicara tentang penulis, seminggu lalu mengikuti kompetisi online bidang Baca Puisi yang diselenggarakan oleh Genre Kota Padangpanjang. Kompetisi terbagi menjadi 2 cabang, MTQ dan Baca Puisi. Saya mengikuti cabang Baca Puisi. Tentu saja perlombaan dilakukan dengan pedoman “di rumah aja”, peserta cukup mengirim video melalui Google Form yang telah disediakan panitia.
Kemudian mengikuti beberapa teknis sesuai prosedur pendaftaran, seperti memposting video di akun Instagram masing-masing dengan menyertakan hashtag #gebyargenre2020.
Pendaftaran dilakukan 3 -18 Mei 2020. Pada tanggal 23 Mei pengumuman pemuncak kompetisi disampaikan. Alhamdulillah, penulis mendapat peringkat 1 bidang Baca Puisi dengan judul Perjalanan Kubur karya Sutardji Calzoum Bachri.
Tentunya kegiatan-kegiatan seperti itu menjadi penyemangat bagi penulis selaku remaja, untuk terus berkarya dan berbagi more information. Di dalam kompetisi tentu ada menang dan kalah, jika menang adalah bahagia, maka kalah pun harus tetap semangat.
Bahkan prinsip penulis, ketika mengikuti kompetisi bukan mencari menangnya, tapi mengukur kemampuan kita, menambah relasi dan wawasan pastinya. Di manapun kita berada nanti, jiwa berani bersaing tentunya menjadi modal dan kewajiban yang harus ditanam sejak kecil. Sebagai generasi muda bangsa, kita harus memiliki skill dan kemampuan yang memadai. Namun tetap rendah hati dan selalu berdoa agar orientasi dari usaha tidak mengecewakan.
Penulis: Key-Ko an-Najibah (Siswa Kelas X SMAN 2 Padangpanjang)