oleh

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Minta Pemerintah Tutup Sekolah Hingga Desember

WPdotCOM, Jakarta — Rencana pembukaan sekolah di bulan Juli kembali mendapat respons serius dari berbagai pihak.

Bila sebelumnya ditentang oleh para orang tua pemilik anak usia sekolah melalui petisi online, kini datang pula darti Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Respons tersebut menyusul sejumlah pihak yang memberikan masukan terkait dengan dibukanya sekolah seiring berakhirnya masa tanggap darurat Mei 2020, termasuk di beberapa daerah yang mulai bersiap terapkan new normal.

Ketua Umum IDAI, dr. Aman B Pulungan dalam wawancara di TVOne mengatakan, IDAI telah melaksanakan deteksi kasus pada anak secara mandiri hingga 18 Mei 2020. Diketahui, jumlah anak terpapar positif Covid-19 berjumlah 584 anak, dan 14 anak meninggal dunia. Sedangkan jumlah PDP anak sebanyak 3.324 anak dan 129 anak PDP meninggal dunia.

“Artinya, anak di Indonesia yang terinfeksi dan meninggal (karena Corona) dibanding negara lain masih cukup tinggi. Kami sebagai dokter anak penting untuk memperhatikan hak anak untuk hidup dan sehat, ini harus kita lindungi, ini kita amati terus datanya,” kata dr Aman di TVOne sebagaimana dikutip dari laman Viva, Minggu, 31 Mei 2020.

Berdasarkan data tersebut, IDAI menilai bahwa rencana pembukaan sekolah di tengah angka penularan dan kematian anak akibat corona tinggi, sangat berisiko terhadap anak. “Kami sangat khawatir dengan kondisi saat ini untuk kita coba-coba. Karena setiap anak semua berisiko, tidak ada anak umur segini lebih tinggi, tidak, risikonya (penularan)  adalah dia sering keluar atau orang tua pulang bawa virus ini,” ujarnya.

Kendati demikian, IDAI belum menerima keputusan soal pembukaan sekolah. Tapi menurut dr Aman, sudah banyak anggota IDAI di daerah yang dimintai pertimbangan oleh pemerintah daerah, bupati/wali kota, terkait rencana pembukaan sekolah di daerah.

“Akhirnya mereka bicara ke pemda, ke kepala dinas, akhirnya ditunda. Anjuran kami sebaiknya kita lakukan (pembukaan sekolah) sampai Desember. Kita butuh waktu analisa apakah sudah bisa (sekolah dibuka) sampai Desember, karena ini kasusnya masih meningkat,” ujar dr Aman.

Sementara itu, terkait petisi “Tunda untuk Tahun Ajaran Baru Sekolah Selama Pandemik Corona” yang dibuat oleh salah seorang warga yang memiliki anak usia sekolah, hingga kini telah ditandatangani sebanyak 56ribu. (*/viva)

Komentar

Tinggalkan Balasan

1 komentar