
WPdotCOM, Padang– Berselang beberapa hari setelah adanya rencana Kemdikbud membuka sekolah secara normal dengan protokol kesehatan yang ketat, sejumlah orang tua anak pun buka suara.
“Kami tidak inginkan keadaan ini makin buruk dengan kebijakan kembali mebuka sekolah seperti biasa. Siapa yang bertanggungjawab terhadap keselamatan anak-anak kami?” ujar salah seorang warga di Kota Padang.
Menurut warga yang tidak ingin disebutkan namanya itu, kebijakan yang akan membawa malapetaka baru bagi anak-anak tersebut perlu ditolak. “Jangan bikin kebijakan asal-asalan,” imbuhnya.
Sementara itu menurut warga lain yang dimintai pendapat oleh Warta Pendidikan, hal senada juga diungkapkan.
“Okelah kalau ada kebijakan sekolah dibuka kembali dengan protokol kesehatan yang ketat. Tapi ingat, protokol kesehatan yang ketat itu kan ada di atas kertas. Apa guru-guru bisa mengendalikan anak setiap saat di sekolah?” ujarnya.
Ibu muda yang kini memiliki anak usia SD dan SMP itu tidak menginginkan wacana membuka sekolah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. “Bila anak-anak terpapar, kami yang susah. Hidup sudah susah seperti ini, untuk makan aja sudah harus mikir, jadi jangan paksa anak-anak kami kembali ke sekolah untuk saat ini,” harapnya.
Secara terpisah saat dihubungi media ini, seorang guru honor salah satu SD di Jawa Timur juga sependapat dengan perlunya wacana tersebut dikaji ulang.
“Jangan tergesa-gesa untuk kembali mebuka sekolah. Kita tidak bisa mengendalikan perilaku anak yang biasa bermain dengan sesama temannya di sekolah. Tidak setiap waktu kami para guru bisa mengawasi anak. Kalau dalam kelas, tentu saja bisa. Tapi saat mereka selesai belajar dan ketika jam pulang sekolah, siapa yang awasi? Jadi rekan-rekan guru juga perlu pahami ini,” terangnya. (d’/tim)
