WPdotCOM, Jakarta — Di tengah pandemi Covid-19, Kemdikbud terus menghadirkan berbagai sarana pembelajaran untuk peserta didik, guru dan tenaga kependidikan maupun insan pendidikan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Nunuk Suryani menyampaikan, tujuan peluncuran webinar Guru Belajar adalah sebagai bentuk tanggung jawab Kemdikbud memfasilitasi kebutuhan insan pendidikan dalam mempersiapkan pembelajaran di tahun ajaran 2020/2021.
“Melalui Guru Belajar mari kita bergotong-royong mendampingi seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan kita,” jelasnya kemarin.
Ditambahkan Plt. Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Abdoellah mengatakan, topik webinar untuk PAUD membahas tentang menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan di rumah.
“Kita harus paham cara membuat anak belajar senang di rumah sebagaimana saat mereka senang belajar di sekolah. Guru dan orang tua juga dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar,” ujar Abdoellah.
Ketika menjelaskan layanan pembelajaran bagi penyadang disabilitas, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Praptono menyebut, hambatan yang dirasakan pertama adalah dari aspek komunikasi.
“Teaching at the right level adalah proses intervensi yang harus dilakukan guru untuk menjembatani perbedaan yang ditemukan,” katanya.
Intervensi yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memberikan masukan pembelajaran yang relevan dan spesifik. “Topik dalam webinar kami berikan judul yang sangat spesifik, seperti pembelajaran matematika bagi penyandang tunanetra, kami kolaborasi dengan Perkins,” urainya.
Khusus untuk kepala sekolah, pengawas, dan penilik, Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Santi Ambarrukmi menjelaskan bahwa topik webinar akan membahas tantangan dan peluang selama adaptasi kebiasaan baru. “Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kesehatan dan keselamatan sekolah, revitalisasi sekolah, inovasi serta peran sekolah untuk mengatasi kejenuhan, hingga aspek yang menyentuh student well-being,” terangnya.
Santi menggarisbawahi unsur keterampilan hidup (life skill) yang harus dimiliki kepala sekolah dalam membuat capaian kurikulum. “Kepsek memberi semangat kepada seluruh warga sekolah. Harus bekerja sama dan gotong royong. Kepala sekolah harus menjadi pemimpin yang melihat bisa menentukan kurikulum mana yang paling relevan (dengan kondisi sekarang). Harus bisa menemukan metode kolaborasi contohnya adalah project-based learning,” terangnya.
Seri Webinar Guru Belajar adalah ruang di mana guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan unsur pendidikan lainnya bisa terlibat dalam diskusi. Acara ini akan berlangsung dua sesi setiap harinya dan dilakukan selama satu bulan ke depan secara berkelanjutan. Dengan total 6-8 webinar per hari, webinar ini akan menghadirkan tema-tema dan narasumber yang berasal dari kalangan guru, akademisi, praktisi, unsur pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. (SP)