Tanggapi Kritikan, Nadiem Sebut Setiap Kebijakan Selalu Ada Pro-kontra

Berita Nasional67 Dilihat

WPdotCOM, Jakarta – Menanggapi keputusannya membuka sekolah tatap muka di zona hijau dan kuning, Mendikbud Nadiem Makaraim  memahami kebijakannya itu menuai banyak kritik.

Kriktikan itu berdatangan dari guru dan organisasi pendidikan. Mereka khawatir pembukaan sekolah akan menjadi klaster baru penyebaran virus Corona.

Ia mengakui keputusannya itu berisiko di sisi keamanan dan kesehatan warga sekolah. Menurutnya, kritik akan selalu datang dari setiap kebijakan yang diambil.

“Ketika kami memutuskan PJJ, begitu banyak kritik dari siswa dan orang tua yang tidak mampu membeli kuota. Mereka bilang tolong biarkan kami ke sekolah sesekali. Selalu akan ada dua opini dalam hal ini,” katanya.

Ia menyatakan keputusan membuka sekolah di zona kuning dan hijau Covid-19 diambil dengan pertimbangan matang. Sekolah baru bisa dibuka, katanya, jika pemerintah daerah dan komite sekolah mengizinkan.

Dalam pernyataannya melalui konferensi video dalam diskusi berbahasa Inggris, Rabu (12/8), Nadiem menyampaikan kekhawatiran akan munculnya dampak negatif dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) terhadap pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, ia mengambil kebijakan membuka sekolah meskipun kasus Covid-19 masih terus bertambah.

Menurut Nadiem, dari kasus yang dialami negara lain di masa lalu, banyak studi menemukan dampak signifikan ketika siswa tidak dapat bersekolah tatap muka dalam waktu yang panjang.

Ia menyebut para siswa bisa terkena dampak psikologis, mulai dari stres, kesepian sampai ketegangan dengan orang tua dan keluarga. Untuk itu, Nadiem menilai siswa harus secepatnya kembali ke sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. (ist)

Blibli.com
Shopee Indonesia
Blibli.com