WPdotCOM, Jakarta – Minimnya perhatian pemerintah pada Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, berdampak pada budaya literasi nasional terut terimbas dan menjadi rendah.
Belum lagi penempatan gedung-gedung perpustakaan daerah cenderung ditempatkan di ruangan kecil yang tersembunyi.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengemukakan hal ini saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Kepala Perpusnas M. Syarif Bando, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9).
“Narasi tentang perpustakaan perlu dibangun, sehingga perpustakaan menjadi penting,” kata Fikri.
Disampaikannya, kini dinas perpustakaan di daerah sudah dipimpin pejabat eselon II. Mestinya dengan pejabat setinggi itu, perpustakaan daerah kian maju dan dikenal luas. Tapi, ironisnya anggaran perpustakaan selalu minim, hingga tak bisa membangun perpustakaan dengan baik.
“Dinas perpustakaan sudah eselon II. Lembaganya sudah gagah, tapi anggaran kecil. Engga ada manfaatnya. Mestinya kalau sudah dipimpin eselon II di kabupaten/kotasemakin baik. Dengan dipimpin eselon II berarti beban tugas, volume, dan esensi dari perpustakaan itu sangat dibutuhan daerah,” ungkap Fikri. (mh/sf)