WPdotCOM, Bandung – Di masa pandemi Covid-19 saat ini, setiap penyelenggara pendidikan, baik dari tingkat Paud/TK hingga perguruan tinggi sampai saat ini belum ada yang melakukan kegiatan belajar tatap muka secara langsung.
Namun, dalam hal ini pemerintah juga pernah mengizinkan bagi sekolah yang berlokasi di wilayah zona hijau untuk melaksanakan proses pembelajaran secara luring dengan syarat harus mengikuti dan mematuhi berbagai persyaratan dan ketentuan yang berlaku.
Tidak adanya kegiatan tatap muka secara langsung di sekolah, tentunya bukan berarti tidak ada poses pembelajaran sama sekali. Kegiatan pembelajaran tetap berlangsung namun melalui daring, karena kegiatan pembelajaran tidak boleh berhenti walaupun dengan kondisi seperti sekarang ini ( pandemi covid-19). Metode yang digunakan dalam pembelajaran daring ini dengan menggunakan aplikasi WhatsApp, geogle classroom ataupun g0ogle form. Aplikasi ini digunakan dalam rangka menjembatani agar proses pembelajaran tetap berlangsung.
“Namun demikian, tentunya pembelajaran daring ini tidak bisa diharapkan hasilnya secara optimal dikarenakan berbagai aspek, di antaranya adalah dari sisi pengawasan ketika proses pembelajaran, hubungan emosional antara guru dengan siswa juga tentunya berada dalam situasi keterbatasan. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran dengan metode luring terdapat hubungan emosional antara guru dengan siswa yang bisa dirasakan secara langsung, sedangkan dalam pembelajaran metode daring sebaliknya,” papar Mahmud Yusup kepala SMA Mathlaul Anwar Margahayu saat ditemui di sekolah beberapa waktu lalu oleh tim kami.
Hubungan emosional secara langsung, lanjutnya, akan memberikan energi positif bagi pembentukan karakter siswa itu sendiri. Di mana pembelajaran bukan hanya mencerdaskan sisi akademiknya saja jauh dari itu penanaman nilai-nilai karakter/akhlak jauh lebih penting dari segalanya. Penanaman nilai karakter ini tentunya harus ada yang jadi contoh, panutan karena belajar bukan hanya sekedar teori saja. Akan tetapi, butuh aplikasi dalam kehidupan nyata. Dalam pembelajaran Luring itu semua akan ada karena guru ada dalam penglihatan atau penilaian anak dalam sisi sikap dan perilakunya,Intinya pembelajaran luring menghadirkan ruh pembelajaran itu sendiri.
Sementara itu,ketika ditanya tentang penggunaan aplikasi zoom, ia menjawab aplikasi itu pernah dicoba oleh salah seorang guru namun tidak bertahan lama karena kuotanya cepat terkuras, maka sekolah menyarankan memakai aplikasi yang lebih ekionomis dan jangan terlalu memberatkan kepada semua pihak baik guru itu sendiri ataupun bagi siswa. Oleh karena itu, digunakanlah aplikasi yang tentunya bisa lebih bersahabat dengan kondisi saat ini.