WPdotCOM – Situasi pandemi yang melanda negara ini masih terus berlanjut. Di Kota Batu masih menerapkan PPKM level 4.
Mengapa disebut PPKM Level 4? Menurut rekomendasi WHO karena kondisi di daerah tersebut terdapat lebih dari 150 kasus COVID-19 per 100 ribu penduduk, lebih dari 30 kasus yang dirawat di rumah sakit per 100 ribu penduduk, dan lebih dari 5 kasus meninggal per 100 ribu penduduk.
Hal ini menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 ini masih mengancam jiwa penduduk dan masyarakat daerah Kota Batu. Kesadaran dan peran serta masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan untuk menerapkan 5M harus tetap dipatuhi. Proses vaksinasi pun telah dijadwalkan oleh Dinas Kesehatan.
Instruksi Menteri Dalam Negeri (IMENDAGRI) No. 30 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4, 3, dan 2 Corona Virus Disease 2019 di wilayah Jawa dan Bali diperpanjang mulai tanggal 10 Agustus 2021 sampai dengan 16 Agustus 2021. Di antaranya berisi tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan, dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sebagai insan pendidikan semua yang telah diatur oleh pemerintah merupakan perintah yang wajib ditaati. Demi kebaikan bersama agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir dari negara kita.
Dengan keterbatasan ruang, waktu, dan jarak yang menjadi kendala bagi pendidik dan peserta didik dalam menyampaikan materi dan menerima materi, perlu adanya kesabaran dan pengertian dari kedua belah pihak. Begitu pula harus adanya peran serta orang tua dalam pendampingan anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh.
Melalui pembelajaran jarak jauh ini, sekolah berharap guru dan siswa tetap semangat dalam memberi dan menerima materi selama kegiatan pembelajaran. Selain itu, pendidik hendaknya tetap memberi materi tentang akhlak dan perilaku kesopansantunan, kedisiplinan, serta saling memiliki empati sesama teman yang berorientasi pada jiwa sosial.
Saling bekerjasama sesuai profil pelajar Pancasila yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinnekaan global, gotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Pendidik harus memberi penguatan kepada siswa, bahwa pandemi bukan halangan untuk berkarya, berprestasi, dan berinovasi.
Beban pendidik semakin berat mana kala tidak ada kerjasama atau gotong-royong antara siswa dan orang tua dalam memajukan pendidikan melalui informasi, dan contoh keteladanan yang telah dilaksanakan oleh pendidik pada saat mengajar. Belajar melalui berbagai media sosial, pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan workshop yang telah diikuti baik, yang dilaksanakan oleh sekolah maupun oleh lembaga /instansi lain, pengembangan aplikasi, pembelajaran yang menyenangkan, permainan yang digunakan yang telah dikuasai oleh pendidik, untuk mengurangi kebosanan pada saat kegiatan belajar mengajar melalui media Zoom dan Google Meet.