
WPdotCOM – Olahraga tidak harus dilakukan di tempat terbuka atau tempat luas, di rumah pun bisa berolahraga. Ubah pemikiran dari olahraga ketika butuh menjadi olahraga sebagai kebutuhan.
Dengan rutin berolahraga, selain bisa meningkatkan imun tubuh, juga menambah mood untuk memulai aktivitas di pagi hari. Maka dari itu mulai olahraga ringan di pagi hari seperti peregangan yang bisa melenturkan otot-otot tubuh, sehingga ketika memulai aktivitas tubuh sudah siap.
Olahraga di rumah juga tidak harus menggunakan sarana dan prasana yang bervariasi. Berbeda dengan di sekolah yang sudah disiapkan sarana dan prasarana untuk berolahraga dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani.
Pelajaran Pendidikan Jasmani, merupakan pelajaran yang banyak sekali dinanti peserta didik dalam satu minggu pembelajaran di sekolah. Meskipun saat ini masih dalam masa pandemi, sebagai pendidik harus selalu memotivasi peserta didik untuk rajin berolahraga.
Sarana dan prasarana juga sangat berpengaruh pada aktivitas yang dilakukan peserta didik. Tidak lupa tujuan dari berolahraga adalah untuk menambah imun dan juga bersenang-senang. Berkaitan dengan pelajaran Pendidikan Jasmani yang pada umumnya adalah digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, juga harus diimbangi dengan kegiatan permainan dalam olahraga.
Apabila sarana dan prasarana olahraga kurang mencukupi, maka harus ada inovasi yang berguna untuk meningkatkan minat berolahraga pada peserta didik. Salah satunya adalah memodifikasi permainan olahraga sehingga menjadi permainan yang menarik dan seru, dengan memanfaatkan penggunaan alat olahraga yang efisien.
Permainan bola besar yang terdiri dari permainan bola voli, permainan bola basket dan permainan sepak bola, bisa dimodifikasi dengan menggabungkan beberapa aturan sehingga dalam permainan tersebut hanya mebutuhkan satu bola. Dengan hanya menggunakan satu bola tetapi bisa sekaligus mempraktikkan variasi dan kombinasi tiga teknik permainan tersebut.
Poin dari tujuan modifikasi yaitu untuk memanfaatkan kurangnya alat olahraga. Misalkan ketika akan menerapkan materi permainan bola voli, bola basket, dan sepak bola tetapi jumlah bola yang dimiliki sekolah terbatas maka akan membuat pembelajaran kurang efektif.
Cukup mudah untuk menerapkan modifikasi permainan tersebut. Permainan dibagi menjadi dua tim yang masing-masing tim bisa berjumlah paling sedikit dua orang dan maksimal bisa lebih dari lima orang menyesuaikan luas lapangan. Wasit bisa dengan aba-aba peluit untuk mengganti permainan dari bola voli ke permainan basket dan juga permainan sepakbola. Tiap peluit berbunyi maka akan ada pergantian permainan, dari teknik yang digunakan hingga bola yang digunakan.
Kurangnya alat olahraga bisa membuat pembelajaran kurang efektif, juga menyebabkan peserta didik tidak berminat pada pelajaran Pendidikan Jasmani. Selain itu, hal tersebut bisa menimbulkan kemungkinan anak menjurus ke arah negatif.
Peserta didik suka bolos pelajaran, tidak aktif dalam kegiatan praktik olahraga, mengobrol saat pembelajaran, dan banyak lagi efek dari kurangnya alat olahraga. Maka dari itu inovasi modifikasi permainan dalam pembelajaran Pendidikan jasmani sangat dibutuhkan.
Pentingnya modifikasi alat olahraga sangat dibutuhkan oleh guru pendidikan jasmani karena sangat berpengaruh terhadap minat peserta didik. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, sangat dibutuhkan motivasi-motivasi untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap olahraga. Karena sebagai guru Pendidikan Jasmani, tidak mudah untuk memantau aktivitas peserta didik ketika mereka mendapat tugas di rumah.
Media sosial juga bisa digunakan sebagai cara untuk memotivasi peserta didik, seperti sekarang ini banyak sekali pembuat konten-konten tentang berolahraga baik di Youtube, Instagram, atau TikTok. Itu sangat bisa direkomendasikan ke peserta didik untuk ditonton dan dipraktikkan di rumah.
Misal di Instagram atau TikTok, guru bisa merekomendasikan peserta didik untuk mencari hastag #olahragadirumah. Maka akan muncul banyak sekali referensi-referensi tentang bagaimana dan apa saja olahraga yang bisa dilakukan di rumah.
Setelah melihat bagaimana dan apa saja olahraga yang bisa dilakukan di rumah, itu bisa menambah motivasi siswa untuk mengikuti gerakan-gerakan atau bahkan siswa tertarik untuk membuat konten. Ketika siswa tertarik membuat konten, secara tidak langsung mereka sudah melakukan kegiatan yang bermanfaat sekaligus meningkatkan kebugaran jasmani.
Maka dari itu sosialisasi tentang pentingnya berolahraga harus sering dilakukan agar peserta didik lebih termotivasi dan semangat untuk berolahraga.
Penulis: Andrie Setiawan, S.Pd. (Guru SMAN 3 Kota Batu)