WARTA PENDIDIKAN – Pembelajaran adalah proses transformasi ilmu pengetahuan dari pendidik sebagai guru kepada peserta didik di kelas secara. Belajar merupakan tahapan bagi peserta didik untuk menimba pengetahuan secara berjenjang.
Menurut Muh. Sain Hanafy (2014) dalam jurnalnya yang berjudul Konsep Belajar dan Pembelajaran, belajar merupakan suatu proses yang memungkinkan berubahnya tungkah laku yang baru, yang terbentuk karena hasil respons utama yang bersifat tidak sementara. Belajar merupakan suatu aktivitas fisik dan psikis yang dapat mengubah perilaku yang baru pada individu yang belajar.
Sementara menurut B.F. Skinner (dalam Muh. Sain Hanafy: 2014), belajar adalah menciptakan kondisi peluang dengan penguatan (reinforcement), sehingga peserta didik akan bersungguh-sungguh dan lebih giat dengan adanya ganjaran (punishment) dan pujian (rewards) dari guru atas hasil belajar. Dalam hal ini, belajar adalah kesempatan yang menimbulkan respons belajar dengan konsekuensi sebagai hadiah maupun teguran atau hukuman. Sehingga belajar merupakan hubungan antara stimulus dengan respons.
Menurut Robert M. Gagne yang dikutip oleh Sagala, belajar merupakan perubahan yang terjadi pada kemampuan manusia setelah belajar secara terus-menerus yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Situasi ini terjadi apabila suatu situasi stimulus yang secara bersamaan dengan isi ingatan yang memengaruhi perubahan tingkah laku dari waktu ke waktu.
Teori belajar menurut Gagne terdiri dari objek langsung dan objek tak langsung. Objek langsung meliputi fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip. Sedangkan objek tidak langsung yaitu meliputi kemampuan menyelidiki, memecahkan masalah, kemandirian dalam belajar dan bekerja, bersikap positif, dan tahu bagaimana semestinya belajar (Isrok’atun dan Amelia Rosmalia: 2018).
Jean Piaget (dalam Isrok’atun dan Amelia Rosmalia: 2018) menjelaskan teori belajarnya yang dikenal dengan “teori perkembangan mental manusia”. “Mental” di sini berarti “intelektual” atau “kognitif”.
Piaget berpendapat, ada dua proses yang terjadi dalam perkembangan kognitif anak, yaitu proses assimilations dan proses accomodations. Proses assimilations berarti pengetahuan yang dimiliki peserta didik (schema) sesuai yang diperoleh dari pengalaman barunya, sedangkan proses accomodations yaitu proses pengembangan kognitif yang sudah ada yang dialami oleh peserta didik dari pengalamannya sendiri.
Proses assimilations yang dialami peserta didik mampu mempermudah mereka dalam beradaptasi dan menyusun konsep materi sehingga struktur kognitifnya berada dalam keadaan seimbang. Sedangkan dalam proses accomodations, peserta didik tidak dapat menerima hal baru atau tidak sejalan dengan konsep yang diajarkan sehingga perlu perubahan skema baru agar terjadi keseimbangan.