Membangun Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah

ARTIKEL ILMIAH236 Dilihat

WARTA PENDIDIKAN – Profil pelajar pancasila sesuai visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbudristek Tahun 2020-2024.

Disebutkan dalam peraturan itu, Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pebelajar sepanjang, hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Ciri utama Pelajar Pancasila terdiri dari enam, yakni beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri. Untuk membangun Profil Pelajar Pancasila di sekolah, tentu tidak terlepas dari penguatan pendidikan karakter (PPK) setiap warga sekolah itu sendiri.

Membangun PPK berbasis budaya sekolah, menjadi salah satu tantangan yang harus dicapai dengan baik oleh setiap warga sekolah. Budaya sekolah adalah keseluruhan hubungan relasional antar individu di lingkungan pendidikan yang membentuk tradisi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan semangat dan nilai karakter yang dikembangkan di sekolah.

Tradisi itu mewarnai kualitas kehidupan sekolah, termasuk kualitas belajar, bekerja, lingkungan, interaksi warga sekolah, dan suasana akademik. Budaya sekolah bertujuan mendukung terbentuknya penjenamaan sekolah (school branding) sebagai keunggulan, keunikan dan daya saing sekolah.

PPK Berbasis budaya sekolah, dilakukan dengan menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian di sekolah; memberikan keteladanan antar warga sekolah; melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan di sekolah; membangun dan mematuhi norma, peraturan, dan tradisi sekolah; mengembangkan keunikan, keunggulan, dan daya saing sekolah sebagai ciri khas sekolah.

Selain itu, juga memberi ruang yang khas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi melalui kegiatan literasi; serta mengembangkan minat, bakat, dan potensi melaui kegiatan ekstrakurikuler. Adapun wadah yang dapat dimanfaatkan dalam mencapai tujuan PPK berbasis budaya sekolah, dapat dilakukan dengan, pertama, Kegiatan Rutin. Kegiatan rutin dilakukan setiap hari melalui pembiasaan dan memiliki waktu khusus. Misalnya dengan membaca 15 menit setiap sebelum pelajaran dimulai, melafalkan Asmaul Husna, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, dan lain-lain.

Kedua, kegiatan terprogram. Kegiatan ini sudah menjadi program sekolah yang harus dilaksanakan. Misalnya kegiatan pekan literasi, perayaan hari besar nasional, perayaan hari raya kurban dan lain-lain. Dan, ketiga, adalah kegiatan spontan. Kegiatan spontan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh warga sekolah sebagai tanggapan atas situasi konkret dan mendesak. Misalnya kegiatan tanggap bencana, peristiwa duka yang dialami oleh salah satu warga sekolah, dan lain-lain.

Blibli.com
Blibli.com