WARTA PENDIDIKAN – Guru di zaman ini, diharapkan oleh semua pihak untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Ramdaniar (2013) mengemukakan, guru dituntut mampu memilih dan menggunakan sumber dan media pembelajaran secara tepat sesuai dengan perkembangan IPTEK. Jadi tidak hanya mengandalkan apa yang ada di kelas, namun harus mampu menelusuri berbagai sumber dan media pembelajaran yang diperlukan.
Media pembelajaran mencakup semua peralatan fisik dan materi yang digunakan oleh guru atau pendidik lainnya dalam melaksanakan pembelajaran dan menfasilitasi tercapainya tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud mencakup media tradisional yang terdiri atas kapur tulis, hand-out, diagram, slide, overhead, objek nyata, dan rekaman video, atau film dan media mutakhir seperti komputer, DVD, CD-ROM, Internet, dan konferensi video interaktif (Scanlan dalam Yaumi, 2017).
Diksi media adalah bentuk tunggal dari medium, berasal dari bahasa Latin yang berarti antara atau perantara, yang merujuk pada sesuatu yang dapat menjadi perantara informasi dari sumber pembelajaran dan penerima informasi dalam, hal ini siswa. Heinin, Molenda, Russell, dan Smaldino (2008) mendefinisikan media sebagai alat atau saluran komunikasi (means of communication).
Selanjutnya, media juga dipandang sebagai bentuk alat komunikasi yang melibatkan sistem simbol dan peralatan produksi dan distribusi (Palazon, 2000). Jadi, media adalah alat komunikasi yang dapat digunakan untuk membawa pesan dari pemberi kepada penerima pesan. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, media menjadi suatu kajian menarik dan banyak diminati pada hampir seluruh disiplin ilmu walaupun dengan penamaan yang sedikit berbeda. Misalnya, media telekomunikasi, media dakwah, media komputer, media pembelajaran dan sebagainya.
Menelisik standar kompetensi profesional guru mata pelajaran IPA pada SMP/MTs pada Permendiknas Nomor. 16 Tahun 2007, di antaranya 1) Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah, 2) Kreatif dan Inovatif dalam menerapkan dan mengembangkan IPA, 3) Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung dan perangkat lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran IPA di kelas, laboratorium, 4) Merancang eksperimen IPA untuk keperluan pembelajaran atau penelitian, dan (5) Melaksanakan eksperimen IPA dengan cara yang benar.
Berdasarkan interpretasi peraturan tersebut di atas, guru IPA di SMP/MTs, diarahkan pada penguatan media pembelajaran sebagai salah satu alat yang digunakan untuk mencapai kualitas pembelajaran yang diharapkan. Pembelajaran perlu didukung media pembelajaran yang sesuai. Penggunaan media pembelajaran akan membantu efektivitas proses pembelajaran serta penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung.