Menyambut Kurikulum Merdeka Belajar untuk Mata Pelajaran PAI

ARTIKEL ILMIAH163 Dilihat

WARTA PENDIDIKAN – Senin, 2 Januari 2023 awal tahun yang indah dan cerah, begitu juga wajahku yang cerah menuju sekolah setelah libur selama satu minggu.

Tepatnya setelah penyerahan rapor semester I tahun pelajaran 2022-2023, di tempat penulis mengajar yaitu SDN 9 Kunangan Parit Rantang, Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.

Hari itu ada sebuah info bahwa pada tahun pelajaran 2023-2024 SDN 9 Kunangan Parit Rantang ini akan menerapkan kurikulum baru yaitu, Kurikulum Merdeka Belajar.

Beberapa rekan guru ada yang berkata, “ganti kurikulum lagi…, Kurikulum 2013 aja belum begitu lama dipakai sudah berganti lagi.” Ada lagi yang berkata, “ganti Mentri Pendidikan, ganti pula kurikulumnya.”

Mendengar itu semua penulis mencoba berpikir, apa yang dikatakan teman itu ada benar juga, namun tetap berpositif thinking terhadap kebijakan pemerintah untuk menganti kurikulum pelajaran. Penulis berpendapat Kurikulum Merdeka Belajar tentu dianggap yang paling sesuai dengan kemajuan zaman sekarang.

Kurikulum merupakan “ruh” pendidikan yang harus dievaluasi secara inovatif, dinamis, dan berkala sesuai dengan perkembangan zaman. Bahkan, perkembangan IPTEK yang sangat cepat tidak lagi memungkinkan dunia pendidikan berlama-lama dengan “zona nyaman” kurikulum yang berlaku.

Kurikulum Merdeka Belajar ingin menciptakan suasana belajar yang bahagia. Tujuan merdeka belajar adalah agar para guru, peserta didik, serta orang tua bisa mendapat suasana yang bahagia.

Pendidikan membutuhkan manajemen yang tepat dalam hal pelaksanaan, perencanaan dan evaluasi. Tanpa manajemen yang tepat, pendidikan tidak akan berjalan seperti yang diharapkan. Langkah pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan terus memperbarui dan memperbaiki kurikulum.

Salah satu kurikulum yang sedang diupayakan adalah adalah kurikulum merdeka belajar ini. Merdeka belajar dimaknai sebagai rancangan belajar yang memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dengan santai, tenang, tidak merasa tertekan, gembira tanpa stress dan memperhatikan bakat alami yang dimiliki para siswa.

Merdeka Belajar merupakan konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Kurikulum Merdeka menyempurnakan penanaman pendidikan karakter siswa dengan profil pelajar Pancasila, yang terdiri dari 6 dimensi yaitu: Beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,  berkebhinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, dan Kreatif.

Melihat penanaman pendidikan karakter tersebut di atas, sebagai guru Pendidikan Agama Islam sangat setuju dengan Kurikulum Merdeka Belajar karena lebih mementingkan pembentukan sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya. Anak-anak yang akan memegang masa depan bangsa harus memiliki perangai yang baik, berkarakter dan berakhlak yang baik, jika tidak maka cita-cita bangsa akan mengalami kehancuran dan meleset jauh dari impiannya.

Sebagaimana firman Allah SWT, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Dalil tersebut menjadi inspirasi bagi semuanya supaya dapat membina juga mendidik secara intensif agar terciptalah perangai yang baik, ramah, kuat, bertanggung jawab, memiliki akhlak yang mulia sehingga bisa mengendalikan dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Karakter adalah akhlak yang melekat dalam diri seseorang, yang dimulai dengan kesadaran seseorang pada keseluruhan tata perilaku dalam cara berpikir dan bertindak berdasarkan moral yang berlaku melalui pendidikan dengan pembiasaan. (*)

Daftar Pustaka

  1. Suryaman, M. (2020, October). Orientasi pengembangan kurikulum merdeka belajar. In Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Dan Sastra (pp. 13-28).
  2. Nasution, S. W. (2022). Asesment kurikulum merdeka belajar di sekolah dasar. Prosiding Pendidikan Dasar, 1(1), 135-142.
  3. Susilowati, E. (2022). Implementasi kurikulum merdeka belajar pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Al-Miskawaih: Journal of Science Education, 1(1), 115-132.

Penulis:  Zulmawati, S.Pd.I  ( Guru SDN 9 Kunangan Parit Rantang, Kab. Sijunjung)

Blibli.com
Blibli.com