Sekolah Diminta Cermati Opsi Kurikulum Merdeka Sesuai Karakter

Berita Nasional95 Dilihat

Jakarta – Sapa GTK episode ke-11 yang kembali digelar Ditjen GTK mengangkat tema “Implementasi Kurikulum Merdeka”.

Acara yang disiarkan melalui YouTube Ditjen GTK Kemdikbud RI tersebut membahas proses pendaftaran di tahun ajaran 2023 yang berfokus kepada kebijakan, praktik baik, dan call to action.

Oleh karena itu, penting bagi satuan pendidikan untuk mencermati potensi sekolah dan mempertimbangkan pilihan model Kurikulum Merdeka sebelum melakukan pendaftaran yang telah dibuka sejak 6 Februari lalu hingga 31 Maret mendatang.

Pada kesempatan ini, Plt. Dirjen GTK Nunuk Suryani menjelaskan, penerapan Kurikulum Merdeka bukan hanya menyangkut soal perubahan administratif, seperti perubahan istilah dan format dokumen. Lebih dari itu, penerapan Kurikulum Merdeka adalah momentum untuk merefleksikan dan memperbaiki praktik pembelajaran.

“Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan. Para guru tidak (perlu) terburu-buru dalam mengajar dan pembelajaran (sehingga) bisa lebih mendalam, karena kurikulum ini berfokus pada materi esensial,” kata Nunuk yang disampaikan secara daring pada Rabu (15/2).

Nunuk Suryani mengungkapkan, salah satu keunggulan Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan memberi waktu lebih banyak bagi peserta didik untuk mengembangkan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata.

Dengan demikian, Kurikulum Merdeka kata dia, akan memberi kesempatan bagi semua peserta didik di Indonesia untuk menjadi pemelajar sepanjang hayat yang kompeten dan berkarakter Pancasila.

“Kurikulum Merdeka juga memberikan fleksibilitas dan dukungan bagi pendidik untuk bergotong-royong menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan,” lanjut Nunuk.

Terkait dengan pendaftaran Kurikulum Merdeka tahun ajaran 2023/2024, pembicara berikutnya yakni Nur Malik Maulana dari Balai Latihan Pendidikan Teknik Pusat Data dan Informasi (BLPT Pusdatin) Kemdikbudristek, mengungkapkan bahwa khusus untuk opsi kurikulum tertentu, satuan pendidikan masih diberi kesempatan untuk mengubah opsi Kurikulum Merdeka yang akan diterapkan.

Khusus untuk satuan pendidikan yang sebelumnya memilih Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar, masih memiliki dua kesempatan lagi untuk mengubah pilihan ke level Kurikulum Merdeka di atasnya yaitu Mandiri Berubah atau Mandiri Berbagi.

Kemudian, untuk satuan pendidikan yang sudah terdaftar di Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah, memiliki kesempatan satu kali untuk mengubah opsi kurikulum. Meskipun hanya bisa naik ke level di atasnya yakni Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi.

“Selama masa pendaftaran, satuan pendidikan dapat mengubah opsi Kurikulum Merdeka meskipun ia sudah memutuskan untuk mendaftar. Masih ada kesempatan untuk berdiskusi dengan pengelola,” terang Nur lebih lanjut. (SP)

Blibli.com
Blibli.com