Praktik Baik Hasil Kolaborasi Kemdikbudristek bersama Komunitas Ibu Penggerak

Shopee Indonesia
Shopee Indonesia

Tangerang – Kemdikbudristek menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas dalam menyebarluaskan kebijakan dan program kepada masyarakat, salah satunya Komunitas Ibu Penggerak Sidina.

Sebagai perpanjangan tangan Kemdikbudristek, Komunitas Sidina bergerak aktif dalam memberikan pengimbasan kepada masyarakat sekitarnya, dan hingga kini banyak diperoleh dampak positif bagi penerima informasi.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Anang Ristanto mengapresiasi atas kolaborasi yang telah dijalin bersama Komunitas Sidina.

Shopee Indonesia

“Ini adalah kesempatan untuk memajukan pendidikan Indonesia, karena Kemendikbudristek tidak bisa berjalan sendiri dalam menyebarluaskan kebijakan,” ujar Anang dalam sambutannya pada kegiatan Training of Trainer (ToT) Fasilitator Ibu Penggerak di Tangerang, Sabtu lalu.

Melalui kegiatan ini, Anang berharap agar peserta dapat saling berbagi praktik baik implementasi Merdeka Belajar yang telah dirasakan di daerahnya.

Tanti Amelia, salah satu Ibu Penggerak dari Komunitas Sidina wilayah Tangerang, Banten sangat terbantu dengan adanya informasi edukasi terkait tiga dosa besar yang difasilitasi Komunitas Sidina bersama Kemdikbudristek.

“Sejak awal saya sangat tertarik dengan isi perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Dari situ saya jadi lebih paham sampai detail, sehingga bisa meneruskan ke ibu-ibu lainnya di sekitar saya,” ujar Tanti.

Diceritakan Tanti, ia membuat tulisan dalam blog miliknya untuk berbagi pengetahuan tentang Tiga Dosa Besar yang ia peroleh. Selain itu, Tanti juga melakukan sosialisasi di media sosial miliknya berupa program diskusi Bolu Kukus, yaitu forum diskusi ibu-ibu membahas materi sangkil dan mangkus (efisien dan efektif).

Melalui program yang dilaksanakan sekali setiap bulannya, dikatakan Tanti banyak ibu-ibu yang menjadi semakin paham tentang tiga dosa besar.

Dalam kesempatan yang sama, Dian Ekawati Suryaman, Ibu Penggerak dari Sumenep, Jawa Timur mendukung kolaborasi Kemendikbudristek dengan Komunitas Sidina. “Saya merasakan sangat bermanfaat, karena dari sini saya dapat ilmu banyak, khususnya Kurikulum Merdeka yang menarik bagi saya,” ujar Dian.

Diungkapkan Dian, baginya Kurikulum Merdeka sangat memberikan keleluasaan untuk anak-anaknya karena prestasi non akademik menjadi lebih terakui.

“Kebetulan anak saya di jenjang SMP dan sering ikut kejuaraan renang, sehingga kerap kali izin sekolah. Dahulu ia sangat sedih karena yang dianggap pintar adalah anak-anak yang unggul mata pelajaran sains, namun sekarang dia merasa senang karena prestasi non akademiknya diakui,” ungkap Dian.

Selain itu, dikatakan Dian bahwa anaknya kini semakin menikmati pembelajaran menggunakan Kurikulum Merdeka karena berbasis projek.

“Anak-anak jadi lebih enjoy dan happy karena mereka mengerjakan projek dalam satu kelompok, utamanya projek yang dibuat memang sering ia lakukan saat ini seperti membuat konten media sosial. Anak-anak jadi bisa berbagi ilmu juga dengan mengunggah konten yang mereka buat dari tugas tersebut,” ujar Dian.

Melalui kebijakan Kurikulum Merdeka yang digulirkan Kemdikbudristek, Dian berharap pembelajaran anak akan semakin menarik dan menyenangkan, sehingga anak-anak terus semangat bersekolah. “Mereka belajar dimanapun dengan senang, semoga anak-anak semakin semangat belajarnya,” pungkas Dian. (kemdikbud)

Blibli.com
Shopee Indonesia