WPdotCOM – Semakin dibutuhkannya media ilmiah sebagai ruang publikasi karya tulis guru, ternyata tidak sebanding dengan ketersediaan media itu sendiri di lapangan. Banyaknya karya tulis guru yang harus dipublikasi, membuat para pengelola media harus berpikir kreatif.
“Iya, dengan adanya kewajiban guru untuk memublikasi karya tulis berupa artikel ilmiah, tentunya akan sangat merepotkan bila ketersediaan medianya sendiri tidak sebanding. Apalagi di daerah-daerah yang gurunya aktif menulis, media publikasi ilmiah dirasakan perlu pengembangan lebih,” demikian ujar Nova Indra, pimpinan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati, Jumat (29/9).
Menurut pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengelola lembaga mandiri yang didirikannya sejak tahun 2005 itu, pihaknya telah menjawab kebutuhan para pendidik tersebut dengan menambah ketersediaan media publikasi karya tulis guru.
“Selama ini kita sudah memiliki media ilmiah dengan nama Jurnal Pendidikan dan Budaya WARTA PENDIDIKAN. Ini adalah media ilmiah nasional yang terbit setiap bulan. Dan ke depan, kita sedang garap media ilmiah baru dengan nama Jurnal Ilmiah PENELITI PENDIDIKAN. Jurnal ini, terbit empat kali setahun,” imbuhnya.
Jurnal Ilmiah PENELITI PENDIDIKAN itu lanjut Nova, keredaksiannya akan dipusatkan di Kota Malang, Jawa Timur, sementara untuk Jurnal Pendidikan dan Budaya WARTA PENDIDIKAN, sementara waktu akan tetap dikelola dari daerah Sumatera Barat.
Lebih jauh Nova menjelaskan, keberadaan dua media ilmiah yang menjadi unit kegiatan dari lembaga P3SDM Melati bersama unit lainnya itu, dirasakan sudah bisa mewadahi kebutuhan para pendidik untuk memublikasi karya tulisnya.
“Ke depan, kita akan sediakan lebih banyak media ilmiah sebagai ruang publikasi karya tulis guru. Untuk saat ini, dua media ini dirasakan sudah mampu menampung kebutuhan mereka,” terang novelis dan penulis beberapa buku ini.(*/tim)
