Kemdikbud Wadahi Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus melalui AKA-PDBK

Berita Nasional331 Dilihat

WPdotCOM, Semarang – Para peserta didik berkebutuhan khusus di Indonesia terus menorehkan prestasi di masa pandemi Covid-19 melalui ajang-ajang bergengsi.

Dari rumah, mereka membuktikan kebolehannya dengan menunjukkan bakat istimewa melalui Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA PDBK) tahun 2020 yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Ada sekitar 403 peserta berasal dari peserta didik sekolah luar biasa (SLB) maupun sekolah penyelenggara inklusif dari 22 provinsi. Melihat bakat dan talenta peserta didik, pelaksana tugas (plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi mengapresiasi setiap prestasi yang ditunjukkan oleh para peserta didik.

“Akan kita desain sedemikian rupa supaya kita bisa mengakomodasi secara komprehensif talenta-talenta yang belum terwadahi di kegiatan-kegiatan yang sudah kita lakukan selama ini, baik di keterampilan, olahraga, seni dan budaya,” ujar Asep saat penutupan penilaian AKA PDBK tahun 2020 secara daring, Sabtu, (12/12).

Pada kesempatan ini, Asep Sukmayadi menjabarkan bahwa pihaknya bersama para pakar pendidikan sedang merancang extreem flexibilitas curriculum untuk anak-anak berbakat dan istimewa, termasuk juga untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Rencananya, Puspresnas akan membangun pusat-pusat prestasi di seluruh Indonesia. “Bagaimana kita membangun center-center of excellent di seluruh Indonesia yang merupakan upaya kita untuk menjangkau sejauh mungkin talenta-talenta terbaik, semoga ini menjadi bekal bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkarya apapun kondisinya,” demikian urainya.

Bangun kemandirian Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (Dikmas dan Diksus), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemdikbud, Samto menyakini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan lain dalam hidupnya. Ia menekankan, pihaknya terus meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendidikan vokasi sebagai bekal hidup untuk mereka.

“Pendidikan vokasi ini diupayakan untuk membangun kemandirian peserta didik dalam mengembangkan karakter agar semua bisa maksimal dalam mengembangkan keterampilannya,” ujar Samto melalui daring.

Direktur Samto melanjutkan, talenta anak-anak berkebutuhan khusus harus dihargai dan diapresiasi agar mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk berkembang dan menunjukkan kreativitasnya di tengah-tengah masyarakat. “Acara yang dilakukan ini adalah salah satu upaya untuk memberikan penghargaan dan apresiasi. Saya sangat berterima kasih kepada Puspresnas sehingga dengan adanya ajang kreativitas ini semakin meningkatkan motivasi seluruh peserta didik berkebutuhan khusus maupun inklusi, pendidikan khusus, dan luar biasa,” ujarnya.

Samto berharap agar para peserta dalam ajang ini tidak hanya bercita-cita menjadi juara, melainkan menjadi orang yang istimewa. “Harapan lita para peserta didik bukan hanya bercita-cita jadi juara, melainkan bercita-cita menjadi orang istimewa. Kepada para guru, kepala sekolah, dan pendamping terus dampingi anak-anak ini untuk menjadi anak-anak yang istimewa,” pesan Samto.

Blibli.com
Blibli.com