Kurikulum Merdeka: Antara Kemandirian Siswa dan Penurunan Moralitas di Sekolah

ARTIKEL396 Dilihat

PENERAPAN Kurikulum Merdeka di Indonesia, merupakan langkah strategis dalam merespons kebutuhan pendidikan yang lebih adaptif dan fleksibel.

Kurikulum ini dirancang untuk memberikan kebebasan lebih besar kepada siswa dalam mengatur proses pembelajarannya, menyesuaikan metode pengajaran dengan minat dan kemampuan individu, serta mempersiapkan generasi yang lebih kreatif dan inovatif. Dengan fokus pada kemandirian siswa, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih holistik, di mana siswa dapat mengeksplorasi pengetahuan sesuai dengan minat mereka, tanpa terlalu dibatasi oleh pendekatan pembelajaran yang kaku dan seragam.

Namun, di samping keberhasilan dalam mendorong pembelajaran mandiri, muncul kekhawatiran terkait dampaknya terhadap pembentukan karakter dan moralitas siswa. Moralitas dalam pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi yang beretika dan bertanggung jawab. Pendidikan bukan hanya tentang pencapaian akademis, tetapi juga tentang membangun nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, serta kemampuan untuk berinteraksi secara etis dalam masyarakat.

Di tengah penerapan Kurikulum Merdeka, terdapat fenomena yang mengindikasikan penurunan moralitas siswa di beberapa sekolah. Siswa dilaporkan lebih sering melawan guru, menunjukkan sikap malas dalam belajar, serta terlibat dalam pergaulan yang tidak terkendali. Mereka juga sering mengabaikan kegiatan kerohanian, dengan anggapan bahwa nilai akademis tetap akan tuntas tanpa memperhatikan aspek spiritual maupun perilaku etis. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keseimbangan antara kebebasan dalam pembelajaran dan tanggung jawab moral yang harus tetap ditegakkan di lingkungan pendidikan.

Berdasarkan kondisi ini, perlu dilakukan analisis lebih mendalam mengenai bagaimana Kurikulum Merdeka memengaruhi perilaku moral siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak dari penerapan kurikulum tersebut terhadap pembentukan karakter dan moralitas siswa di sekolah. Dengan memahami pengaruh kurikulum terhadap aspek moralitas, diharapkan dapat ditemukan solusi strategis untuk mengintegrasikan kebebasan belajar dengan penanaman nilai-nilai moral yang kuat.

Penelitian ini juga berupaya menawarkan langkah-langkah untuk mengatasi berbagai masalah moral yang timbul, sehingga pendidikan tidak hanya menghasilkan siswa yang unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter dan moralitas yang baik.

Kurikulum Merdeka dan Moralitas Siswa: Mengintegrasikan Kebebasan Belajar dengan Pendidikan Karakter

Kurikulum Merdeka merupakan inovasi pendidikan yang dirancang dengan filosofi kebebasan belajar. Salah satu tujuan utamanya adalah memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan berpikir kritis melalui pembelajaran berbasis minat.

Blibli.com
Blibli.com