Karena Pandemi, Perpustakaan Seharusnya Bertransformasi ke Sistem Digital

Berita Nasional126 Dilihat

WPdotCOM, Indramayu – Perpustakaan sudah seharusnya bertransformasi dalam menghadapi masa pandemi Covid-19, di mana kondisi saat ini semua kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui jarak jauh, sambungan digital atau virtual.

Perpustakaan wajib beralih ke sistem menjadi digital yang bisa diakses di manapun, kapanpun dan oleh siapapun, khususnya bagi pelajar ataupun orang-orang yang memiliki kebutuhan keilmuan pengetahuan secara empiris maupun ilmiah. Sehingga tidak kesulitan mendapatkan sumber bacaan ataupun referensi.

Demikian diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI dengan Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Woro Titi Haryati, Asisten Daerah III Suwenda Asmita, Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Dadang Rusdiayanto, Kepala Bidang Bina Perpustakaan dan Budaya Gemar Membaca Ateng Kusnandar Adi Saputra, serta perwakilan pemustaka Kabupaten Indramayu, di Pendopo Kantor Bupati Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Jumat (22/1) lalu.

“Tranformasi sistem seperti ini membutuhkan anggaran, ini yang dipikirkan Komisi X. Berbicara dengan Perpustakaan Nasional, bagaimana transformasi ini bisa berjalan dan juga berkesinambungan walaupun ada refocussing anggaran. (Transformasi) Ini menjadi berat, namun bukan berarti ini menjadi sebuah kendala yang harus kita keluhkan, namun bagaimana kita menyiasati secara efektif dan efisien,” saran Desy.

Desy menambahkan, transformasi perpustakaan ini harus tetap berjalan, khususnya transformasi digitalisasi yang bisa diakses masyarakat Indonesia dalam konteks pendidikan jarak jauh atau online.

Di sisi lain, Desy merasa bangga karena melihat bukti nyata dari program-program prioritas di Kabupaten Indramayu, khususnya terkait pengembangan budaya literasi di masyarakat, salah satunya seorang siswa di Indramayu yang sudah berhasil menjadi programmer dan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

“Menurut saya ini merupakan bukti nyata yang harus terus berlanjut program ini. Dengan didukung oleh APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), serta dukungan lain, dalam hal ini pemerintah pusat yakni Perpustakaan Nasional bisa hadir di sini memberikan supporr,” dorong politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Diketahui Perpustakaan Nasional sudah memberikan beberapa bantuan dukungan, baik dalam bentuk DAK (Dana Alokasi Khusus) maupun bantuan sarana prasarana kepada Perpustakaan Umum Indramayu.

Tidak hanya itu, saat pertemuan berlangsung ada penggiat komunitas baca yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Mereka menyatakan terkait bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat akan literasi, serta pentingnya keberadaan perpustakaan tidak hanya di daerah saja, tetapi bisa mencapai di desa. Tentunya ini sebuah kegiatan yang harus sinergi berkelanjutan, sehingga masyarakat betul-betul merasakan.

“Bahwasanya perpustakaan sangat penting, karena dengan adanya perpustakaan merupakan sumber ilmu, sumber informasi utama, sehingga kita bisa bergerak, sehingga kita bisa melakukan apapun dalam kehidupan kita yang bermanfaat bagi diri kita, tentunya pada akhirnya berdampak pada masalah ekonomi,” pungkas legislator dapil Jawa Barat IV itu. (parlementaria/rni/sf)

 

Blibli.com
Blibli.com