WPdotCOM, Bandung – Salah satu aspek penting yang harus dipenuhi dalam dunia pendidikan adalah terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana.
Termasuk fasilitas yang secara langsung dipergunakan oleh peserta didik dalam rangka menunjang keberhasilan dalam pendidikan itu sendiri. Seperti adanya gedung yang refresentatif, ruang belajar atau kelas serta peralatan pendukungnya dan terpenuhi juga kebutuhan praktek bagi siswa itu sendiri.
“Saya berusaha sedikit demi sedikit memenuhi sarana penunjang di sekolah ini. Sebab kalau kita lihat yang ada sekarang, menurut kita masih kurang,” papar Etty Mulyati, kepala sekolah SMKN 1 Katapang saat ditemui di sekolah waktu lalu.
Ia pun melanjutkan, ada beberapa sarana yang saat ini penting untuk dibenahi dan ditambah. “Karena sudah lama, atau kami anggap perlu ditata ulang dengan tujuan tentunya agar anak dan gurunya sendiri betah berlama lama di sekolah,” imbuhnya.
Lebih jauh Etty menjelaskan, mumpung saat ini masih belum diperbolehkan KBM Tatap Muka, jadi tidak ada siswa yang ke sekolah. “Ini kami manfaatkan untuk renovasi beberapa tempat seperti pemasangan keramik di ruang praktek jurusan otomotif, pemasangan len sesuai dengan petunjuk dari Daihatsu. Membuat ruang kusus untuk ruang TV Mini di ruangan multimedia tempat anak anak praktek siaran dan wawancara secara langsung kepada nara sumber mereka,” terangnya.
“Pengecatan ruangan Teknik Mesin supaya kelihatan lebih indah dan bersih. Ruang guru juga kami sulap menjadi lebih cantik dan indah dipandang dan di tempati. Selain itu ada tambahan dengan adanya lemari atau rak masing masing guru untuk menyimpan peralatan mereka sendiri,” ungkap nya lagi
Masih kata Etty, selain merenovasi, saat ini pihaknya juga sedang membuat tambahan WC di lantas atas buat siswa. “Dengan adanya WC di lantai 2, mereka tidak perlu lagi turun ke bawah jika mau ke WC. Kebetulan selama ini tidak ada sama sekali WC di lantai dua,” jelasnya.
Saat ditanya kira-kira ke depan apa lagi yang akan dijadikan program pembenahan selama ia masih dipercaya di SMKN 1 Katapang, Etty mengatakan, ia ingin sekali membuat sarana praktek sendiri untuk jurusan Mekatronika. Selama ini mereka masih gabung dengan jurusan elektro. Sehingga harus berbarengan dengan jurusan elektro dikala mereka praktek.
“Semoga saja dalam hal ini ada lagi bantuan kelengkapan sarana dari pemerintah pusat, seperti bantuan Center Of Excellence (CoE) kerjasama luar negeri untuk SMK selain bantuan lainnya,” harapnya.
“Selanjutnya, setelah pandemi ini berakhir, semua rencana bantuan yang mungkin sudah dianggarkan untuk SMK akan segera terealisasi segera,” harap Etty saat itu. (YD)