WPdotCOM, Salatiga – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyambut baik dan mendukung penuh dunia usaha dan dunia industri yang turut berupaya meningkatkan kompetensi guru kejuruan.
Salah satunya adalah pelatihan bagi guru tata busana se-Jawa Tengah yang digelar Pusat Pelatihan Garmen Bandung (PPGB) dan telah dibuka pada Selasa (25/5). Hal ini merupakan implementasi penyelarasan kurikulum jurusan tata busana di Salatiga, Jawa Tengah. Sekaligus bentuk dukungan pemangku kebijakan dalam mewujudkan link and match vokasi garmen.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto, menilai upaya seperti ini perlu terus dilakukan guna mengembangkan sumber daya manusia yang unggul, terampil, dan kompeten sesuai dengan kebutuhan industri.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dukungan dan kerja sama berbagai pihak, utamanya pihak industri. Dengan pelatihan guru ini, kualitas lulusan akan lebih ‘link and match’ dengan industri,” tutur Dirjen Wikan ketika meninjau pelaksanaan pelatihan pada Jumat (28/5) lalu.
Wikan Sakarinto berharap, dukungan untuk mewujudkan “link and match” dari PPGB Cabang Salatiga mampu mendorong peningkatan kualitas guru SMK. Sehingga, pada akhirnya terwujudnya lulusan SMK bidang tata busana yang kompeten dan memiliki daya saing dalam menjawab tantangan di dunia kerja.
Di samping itu, upaya ini juga diharapkan menjadi program yang berkesinambungan sehingga semakin banyak lulusan SMK bidang tata busana yang terserap oleh dunia industri.
“Peningkatan kompetensi SDM guru SMK menjadi kunci penting untuk menciptakan lulusan SMK yang kompeten dan memiliki daya saing di industri,” jelasnya.
Pimpinan PPGB Cabang Salatiga, Nathanael Suryadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini akan diikuti 60 guru kejuruan bidang tata busana yang terdiri dari satu orang ketua program studi dan dua guru produktif.