Jakarta – Kekerasan pada anak menjadi persoalan yang kerap ditemukan dalam kehidupan. Baik itu dalam lingkup keluarga, pendidikan, teman sebaya, sampai di lingkungan masyarakat, masalah itu nyata keberadaannya.
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi ranah penting yang harus bisa melindungi dan mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Warsito melalui keterangan resmi yang dikutip InfoPublik Selasa (17/1) lalu.
Langkah yang harus dilakukan oleh PAUD adalah pendidikan anti kekerasan. Menjadi sebuah keharusan dan komitmen bagi penyelenggara pendidikan bersama pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk melindungi anak dari kekerasan.
“Itu sangat penting untuk menyiapkan generasi emas ke depan. Sangatlah tidak berlebihan kalau setiap anak di Indonesia wajib mendapatkan perlindungan. Karena usia dini adalah periode awal yang penting sepanjang rentang pertumbuhan,” kata Warsito.
Ia, menerangkan, berdasarkan data BPS 2022, kurang lebih 11,21 persen penduduk Indonesia saat ini berusia 0-6 tahun. Menurutnya, di usia awal tersebut, hak anak-anak harus terpenuhi dan perlindungannya harus optimal.
“Hak dalam pendidikan, kasih sayang, perlindungan semua harus dipenuhi dengan baik oleh orang tua, dan instansi pendidikan. Dengan dipenuhi perlindungannya maka kerentanan anak menerima kekerasan akan bisa cegah dengan baik,” kata Warsito.
Ia menerangkan, sesuai dengan UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, semua unsur mulai dari pemerintah, masyarakat, keluarga, orang tua, wajib bertanggung jawab pada perlindungan anak.
Karenanya juga, Kemenko PMK mendorong implementasi dari kebijakan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) yang merupakan bertemunya pendidikan, dengan penanganan kesehatan, perlindungan bagi anak usia dini.
“Sehingga kami melakukan koordinasi evaluasi kepada seluruh pemda dan institusi terkait. Kami juga terus mendorong pemerintah daerah untuk segera mendukung PAUD HI ini,” kata Warsito.
Lebih lanjut, ia juga berpesan kepada para pendidik PAUD untuk menggali berbagai potensi yang ada pada anak sejak usia dini. Hal itu penting sehingga kelak generasi ini tumbuh menjadi generasi emas calon pemimpin bangsa.
“Guru PAUD tidak hanya sebagai pendamping, tapi mentransfer tata nilai substansi, karakter, yang hidup di negara kita. Dan menggali potensi multi talenta yang ada di anak kita. Bagaimana tumbuh berbagai talenta sehingga muncul mana yang dominan dan itu akan menjadi identitas anak kita,” kata Warsito.